GRESIK – Beritautama.co – Seorang petani asal Desa Slempit, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik memanfaatkan lahan tidak produktif untuk budi daya tanaman kunyit. Hal ini dilakukannya karena tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar.
Petani tersebut bernama Mokhammad Kosim (39). Dia mengungkapkan bahwa budi daya kunyit juga memiliki keuntungan lainnya, yakni untuk mengisi ruang kosong yang ada di sawah. Termasuk menghambat pertumbuhan rumput liar.
“Kunyit ini bukan tanaman utama, jadi dia hanya tanaman tambahan atau pelengkap saja,” ujarnya saat ditemui di lahan sawah miliknya, Senin (19/09/2022).
Kosim menyebut, masa panen satu kali dalam setahun membuat perawatan kunyit cukup mudah dan tidak memberatkan. Karena itu, sistem tanam yang digunakan adalah tumpang sari atau pertanaman dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan sawah.
“Perawatannya nyantai, tidak perlu pemupukan, tanpa ada pengairan, dan juga tidak perlu pestisida. Soalnya nggak ada hama, bahkan tikus juga nggak mau,” jelasnya.
Tanaman kunyit sendiri diperuntukkan sebagai tanaman aktivitas tadah hujan. Namun, dalam pengelolaannya untuk tanah atau media tanam tidak boleh terlalu lembap karena bisa membuat akar membusuk. (feb/zar)