GRESIK- beritautama.co- Permasalahan klasik yang menjadi keluhan petani tambak maupun nelayan yakni sering kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi, segera teratasi. Sebab, pemerintah daerah melalui badan usaha milik daerah (BUMD) PT Gresik Migas (PTGM) telah merencanakan terjun dalam bisnis solar packed dealer untuk nelayan (SPDN) dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Salah satunya, SPDN yang diincar untuk diakuisisi yakni SPDN berada di Desa Campurrejo Kecamatan Panceng. Hal tersebut terungkap dalam rapat kerja mengupas laporan kinerja pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2021 antara Komisi II DPRD Gresik dengan jajaran direksi PTGM, Kamis (07/04/2022).
“Kita masih menunggu proses pengalihan dari pengelola lama oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Propinisi Jatim. Setelah itu, proses aprraisal,”ujar Direktur Teknik dan Operasional PTGM, M.Prisdianto Mihardjo.
Ditambahkan, pengembangan rencana bisnis PTGM untuk akuisisi SPDN Campurrejo, mendirikan 3 pertashop di wilayah Gresik, dan rencana SPBU karena ada masukan juga dari Komisi II DPRD Gresik agar pemerintah selqlu hadir untuk rakyat.
“Dengan MOR (marketing operation region) V wilayah Jatim Bali sudah beres,”tandas dia.
Kalangan Komisi II DPRD Gresik mengapresiasi pengembangan rencana bisnis PTGM. Apalagi, unsur sosial tetap dikedepankan meskipun dituntut untuk mendapatkan keuntungan agar deviden bisa masuk dalam pendapatan asli daerah (PAD).
“SPDN yang khusus melayani nelayan kurang menguntungkan dari segi bisnis. Tapi, meningkatkan trust public kepada pemerintah daerah. Kita sangat mendukung rencana bisnis itu,”tegas Anggota Komisi II, M Syahrul Munir.
Begitu juga Pertashop Pertamina, sambung dia, adalah lembaga penyalur resmi berskala kecil dari Pertamina, bertujuan untuk melayani kebutuhan konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG non subsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya. Sehingga, kebutuhan masyarakat akan BBM yang jauh dari SPBU bisa terjangkau.
Laporan yang diberikan PTGM ke Komisi II DPRD Gresik, lanjut dia, juga sudah berdasarkan hasil audit dan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2021. Dimana laba bersih yang diperoleh perusahaan sebesar Rp 263 juta. Sedangkan penggunaan labanya ditetapkan setelah dikurangi cadangan wajib sebesar Rp 52 juta, sehingga sisanya sebesar Rp 210 juta.wi
Hasil RUPST tahun 2021 yang dikirim ke Komisi II, kata Syahrul Munir, juga menetapkan pengembangan rencana bisnis pembentukan PT Gresik Migas Property. Lalu, pembentukan join venture com[any (JVC) PT Gresik Isar Migas. Juga investasi kompresor gas CNG Lengowangi.
“Ada kerjasama operasi (KSO) pemenuhan gas nitrogen dan oksigen di wilayah Kabupaten Gresik.”tukas dia. Bahkan, sambung Syahrul Munir, ada investasi pembangunan pipeline dari Maspion ke Java Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) serta pengembangan operation (OM) jaringan gas (jargas) di Gresik.<>