GRESIK, Berita Utama – Banyaknya industri di Gresik, dapat berpengaruh pada kualitas udara. Ditambah lagi, tingginya mobilitas kendaraan bermotor yang berlalu-lalang ditengah pusat keramaian kota. Sebab, kualitas udara yang buruk berdampak bagi kesehatan manusia diantaranya yakni dapat menganggu sistem pernapasan, gangguan kardiovaskular, gangguan kehamilan dan janin, gangguan syaraf, hingga menyebabkan kanker paru-paru.
Pemlab Gresik memasang videotron untuk memantau kualitas udara secara real time. Salah satunya, di depan kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo.
Berdasarkan pantauan beritautama.co di lapangan, videotron tersebut justru berisi beberapa video lainnya yang tak ada hubungannya dengan kualitas udata. Mulai penayangan video dari salah satu Bakal Calon Presiden (bacapres), Penghapusan Denda Administratif PBB serta pajak lainnya, hingga publikasi perlombaan Sapi Kene (Sapi Kecil).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik Sri Subaidah saat dikonfirmasi mengatakan bahwa, penayangan hasil ukur kualitas udara di Gresik masih terus berlanjut.
“Masih ada, lewat handphone juga bisa,” ujarnya kepada beritautama.co, Kamis (24/08/2023).
Ditambahkannya, perlu waktu bagi masyarakat untuk menunggu pergantian antrean penayangan pada layar videotron tersebut agar bisa memantau hasil uji kualitas udara.
“Lima menitan baru muncul kayaknya. Lihat di link itu saja (Ispugresik.netlify.app-red),” tandasnya.
Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa kualitas udara di Kabupaten masuk dalam kategori baik. Hasil itu diambil berdasarkan dua alat ukur kualitas udara atau Air Quality Monitoring System (AQMS) yang masing-masing dipasang di simpang lima Kawasan Industri Gresik (KIH), dan Terminal Bunder mewakili transportasi.
Dituliskan dalam website tersebut yakni, kualitas udara di Gresik dikategorikan baik. Artinya, tidak memberikan efek negatif terhadap manusia, hewan, dan tumbuhan.
AQMS sendiri memiliki 7 parameter yang dijadikan sebagai dasar untuk melakukan pengukuran. Yakni, SO2, O3, NO2, HC, CO, PM10 dan PM2,5 yang bisa mendeteksi kualitas udara secara real time.
Komentar telah ditutup.