JATIM – Beritautama.co – Guna mewujudkan pendidikan berkualitas dan menyiapkan tatanan zaman agar siap dengan perubahan dibutuhkan guru dan kepala sekolah yang inovatif dan kreatif. Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menutup puncak ajang bergengsi tahunan tingkat provinsi, GTK Creative Camp (GCC) Batch 3, Jumat (18/11/2022).
Gubernur Khofifah mengatakan bahwa saat ini dunia sedang mengalami perubahan sehingga dibutuhkan inovasi dan inisiasi untuk meng-update berbagai percepatan perubahan yang terjadi.
“Harus bergerak dan ini butuh ekosistem. GCC adalah sebuah ekosistem yang disiapkan Dindik (Dinas Pendidikan) Jatim untuk adaptasi perubahan ini,” ujarnya.
Gubernur Khofifah menuturkan bahwa di tengah perubahan ini guru dan kepala sekolah harus menyiapkan siswa didiknya menjadi game changer.
“Karena itu skill para guru dan anak didik harus bersahabat dengan digital IT,” ucapnya.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa kegiatan GCC ini menjadi bermakna karena pesertanya apresiatif. Dia mencontohkan seperti lebih 4 ribu peserta memilih sektor kewirausahaan dan lebih 3 ribu peserta memilih sektor IT. Menurutnya, baik kewirausahaan maupun digital IT menjadi satu kesatuan di tengah kemajuan peradaban saat ini.
“Sebab, tren saat ini untuk kewirausahaan jika ingin membangun akses pasar dunia harus menguatkan ekosistem digital, pendidikan, dan sektor lain,” terangnya.
Penutupan GCC Batch 3 ini juga dihadiri oleh Dirjen GTK Kemdikbud Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.pd. Dalam sambutannya, dia mengungkapkan apresiasi terhadap kegiatan GCC yang digelar Dindik Jatim. Menurutnya, kegiatan GTK Creative Camp ini berkaitan erat dengan program Dirjen GTK Kemdikbud.
“Apresiasi tinggi atas kegiatan (GCC Batch 3) untuk menumbuhkembangkan kreativitas GTK. Berbagai kriteria lomba berkaitan dengan inovasi dan kreativitas, dan dibutuhkan dalam implementasi merdeka belajar,” ujarnya.
Kemajuan pendidikan, lanjutnya, bergantung pada inovasi dan kreativitas dari guru dan kepala sekolah. Pasalnya, orientasi pembelajaran dalam merdeka belajar berfokus pada siswa.
“Harapannya, prestasi guru tidak berhenti di sini. Terpilih menjadi pemenang harus menjadi inspirasi dan teladan bagi guru lain. Selain itu harus menjadi penggerak bagi guru-guru lain untuk menularkan ilmunya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Wahid Wahyudi menjelaskan bahwa lomba GCC ini merupakan wadah bagi guru dan tenaga kependidikan (GTK) untuk menorehkan inovasi dan kreativitasnya. Karenanya dia mengucapkan rasa syukur atas atensi Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang telah memberikan perhatiannya kepada insan pendidikan.
“Alhamdulillah, Ibu Gubernur pada hari ini berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan penghargaan kepada guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan. Tentu ini akan menjadi sebuah kebanggan tersendiri dan motivasi bagi mereka yang mendapat penghargaan langsung dari Bu Gubernur sehingga mereka akan terus terpacu dalam berinovasi untuk kemajuan pendidikan Jawa Timur,” tukasnya. (*/zar)