GRESIK – Beritautama.co – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu bentuk usaha dengan basis yang besar di Kabupaten Gresik. Tercatat sekitar 1.696 telah terdaftar secara resmi di Gresik. Berdasarkan hal tersebut, Dinas Perekonomian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik mengejar peningkatan UMKM di berbagai sektor lewat pelatihan teknologi tepat guna. Salah satunya bagi koperasi atau usaha mikro.
Bekerja sama dengan Gerakan Belanja Produk Indonesia (Gerbapi) Jawa Timur dan Universitas Internasional Semen Gresik (UISI), pelatihan ini dilakukan selama 3 hari di Kecamatan Sangkapura. Kegiatan ini diberikan kepada 40 orang, terdiri dari anggota koperasi yang memiliki usaha di Pulau Bawean dan beberapa pesantren, Selasa (20/09/2022).
Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah turut serta dalam kegiatan ini. Bersama Plt. Diskoperindag Malahatul Fardah, Camat Sangkapura Syamsul Arifin beserta Muspika, dan Gerbapi Willy Filosofia.
Wabup Gresik Aminatun Habibah mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan manis bagi para pelaku UMKM dalam pengembangan bisnis skala besar. Menurutnya, penjualan sekarang tidak harus di depan toko, tapi bisa di mana saja lewat internet.
“Di tahun 2023 nanti marketing yang paling efektif adalah menggunakan e-commerce yaitu perdagangan yang sudah didigitalisasi lewat internet,” ucap Bu Min, sapaannya.
Menurutnya, UMKM akan menjadi sumber perekonomian sampai dengan 90% beberapa tahun ke depan. Di mana hampir 100% UMKM akan bertransformasi menjadi bisnis online.
Bu Min juga mengharapkan agar produk UMKM yang ada mulai memainkan kreativitasnya dalam memasarkan produknya, pasalnya sekarang ini menemukan produk yang benar-benar autentik baru sudah semakin susah. Kebanyakan produknya identik sama, hanya penyajiannya saja yang berbeda.
Oleh sebab itu, Bu Min mendorong untuk tiap UMKM mencurahkan setiap ide-idenya dalam memasarkan produk secara unik dan efektif. Selain itu, dia juga mengenalkan Bank Gresik sebagai upaya men-support para pelaku UMKM yang membutuhkan modal.
“Di samping membantu BUMDes, tapi juga dapat membantu UMKM dalam mengembangkan bisnisnya,” terangnya.
Harapan ke depannya, produk dalam negeri yang dikelola UMKM akan bisa diekspor ke luar negeri sebagai komoditas utama di Gresik.
Sementara itu, Plt. Diskoperindag Mahalatul Farda menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya penting yang harus dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh pelaku UMKM.
“Saat ini kesulitan yang dihadapi pelaku UMKM ada banyak, salah satunya kesulitan akses pasar, teknologi, dan modal,” ucapnya.
Merespons hal tersebut, maka pemerintah meluncurkan e-katalog. Di mana media ini akan menjadi marketplace untuk UMKM lokal secara online, tanpa dipungut biaya.
“Nantinya UMKM akan go digital dan akan dimasukkan ke dalam e-katalog,” ucapnya.
Di samping itu, dia juga mendorong agar pesantren dapat secara kreatif mengembangkan produk mereka. Hal ini untuk mewujudkan program One Pesantren One Product (OPOP). (nor/zar)