Nasional – Beritautama.co – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan setiap tahun memberikan penghargaan bagi anak negeri dengan beberapa kategori kepedulian terhadap lingkungan atau dalam bahasa yang dipakai penghargaan kalpataru.
Penghargaan Kalpataru pertama kali diberikan pada tahun 1980 oleh Presiden Soeharto. Sebelum dikenal dengan sebutan Kalpataru, penghargaan ini diberi nama Hadiah Lingkungan.
Setahun setelah itu, nama tersebut kemudian diganti dengan Kalpataru. Hingga kini, pemerintah masih konsisten memberikan Penghargaan Kalpataru pada masyarakat yang berjasa terhadap lingkungan. Ini tidak lain sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih atas usaha yang telah dilakukan demi menyelamatkan lingkungan hidup.
Dilansir dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat beberapa sosok inspiratif yang masuk dalam nominasi Penghargaan Kalpataru kategori Perintis Lingkungan pada tahun 2021, yaitu sebagai berikut :
Purwoharsono, warga Bantul yang membantu perekonomian dan menjaga kelestarian hutan dengan membangun Desa Kakilangit sebagai Desa Wisata .
Daim, warga Lumajang yang menjaga Kawasan Hutan Gunung Lamongan akibat kerusakan pembalakan liar yang terjadi sejak 1996.
- Damianus Danu, warga Desa Sahan, Bengkayang, yang merintis upaya perlindungan dan penyelamatan Adat Gunung Pikul dari illegal logging dan alih fungsi lahan.
- Kopaha, warga Kabupaten Muara Enim yang mengajak masyarakat desa untuk menjaga hutan agar tidak ditebang sembarangan.
- Muh. Yusri, warga Kabupaten Polewali Mandar yang merintis pelestarian penyu di Panai Mampie karena banyaknya kasus jual beli penyu yang dilakukan masyarakat.
- Ahmad Munaji, warga Kabupaten Kudus yang membangun Bank Sampah Insan Mulia, menggerakan kegitan adaptasi dan mitigasi peprubahan iklim.
- Reko Delfianto, warga Kota Sungai Penuh yang merintis pemanfaatan lahan tidur dari risiko tanah longsor dan mengolah lahan sampah menjadi lahan yang produktif.
- Darman Denassa, warga Kabupaten Gowa yang merintis Rumah Hujau Denassa sebagai wadah penyelamat keanekaragaman hayati lokal dan endemik langka.
- Hnas Mandacan, warga Kabupaten Manokwari yang merintis kegiatan perlindungan hewan dan tumbuhan langka seperti cendrawasih, kupu-kupu raksasa, kuskus pohon, kanguru pohon, dan pohon pisang raksasa.
kemudian untuk kategori selanjutnya nominasi penerima Penghargaan Kalpataru kategori Pengabdi Lingkungan :
- Ali Topan, warga Kabupaten Pinrang penyandang disabilitas yang merintis dan mengembangkan kegiatan penanaman mangrove dan bank sampah.
- Suswaningsih, seorang pegawai negeri sipil di Gunung Kidul yang merintis kegiatan rehabilitasi lahan kritis, mengembangkan tanaman pangan dan holtikultura, serta membentuk kelompok pengelola lahan kritis.
- Forum Pemuda Peduli Karst Citatah, warga Desa Sahan yan merintis upaya perlindungan dan penyelamatan kawasan karst Citatah akibat kegiatan pertambangan.
Serta nominasi penerima Penghargaan Kalpataru kategori Penyelamat Lingkungan 2021 :
- LPHD Pasar Rawa, kelompok tani hutan yang menyelamatkan hutan mangrove dari alih fungsi lahan sawit.
- KTH Mutira Hijau, kelompok masyarakat di Lampung Timur yang menyelamatkan pantai Lampung Timur dari bencana abrasi.
- Sambori Dive Conservation, kelompok masyarakat yang menyelamatkan kawasan pesisir dan laut pantai Morowali dari bencana abrasi dan kerusakan terumbu karang.
- KPC Gema Bersuci, kelompok masyarakat yang menyelamatkan Kali Ciliwung dari sampah rumah tangga, limbah domestik, dan ancaman bencana banjir.
- Komunitas Peduli Laut Simeulue, kelompok masyarakat yang menyelamatkan pesisir laut Simeulue dengan upaya penanaman mangrove dan kelapa.
- K. H. Zarkasyi Hasbi, warga Kabupaten Banjar yang menciptakan pondok pesantren dengan konsep peduli dan berbudaya lingkungan hidup.
Dan juga beberapa nominasi Penghargaan Kalpataru kategori Pembina Lingkungan :
- Saleh B. Lalu, warga Kabupaten Banggai Laut yang merehabilitasi terumbu karang akibat penangkapan ikan yang menggunakan ledakan bom.
- Soim, warga Kabupaten Magelang yang membentuk kelompok relawan Siaga Bencana Selorejo, melakukan penanaman berbagai jenis tanaman konservasi di lahan seluas 300 hektar.
- Suhhandak, warga Kabupaten Lampung Timur yang melakukan advokasi kepada masyarakat mengenai gajah, dengan membuka kegiatan wisata.