SUMENEP – Beritautama.co – Aliansi Badan Ekskutif Mahasiswa Kabupaten Sumenep (BEMSU) kembali mengepung Kantor DPRD Sumenep, Kamis (07/04/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.
Kedatangan mereka sebagai tindak lanjut aksi sebelumnya lantaran tidak ditemui oleh Ketua DPRD Sumenep pada saat menyampaikan aspirasinya.
Aktivis BEMSU kali ini datang dengan membawa spanduk bertuliskan “Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Sumenep Menolak Kenaikan Harga BBM dan Kenaikan Harga Bahan Pokok”.
Mereka juga menggelar aksi dengan gaya berbeda, peserta aksi membawa 50 lilin untuk dinyalakan di depan halaman Kantor DPRD Sumenep.
Korlap Aksi Nur Hayat menyampaikan bahwa aksi bakar lilin pada kali ini sebagai tindak lanjut dari aksi sebelumnya lantaran tidak ditemui oleh Ketua DPRD Sumenep.
Hayat mengaku, aksi bakar lilin itu sebagai bentuk representasi kekecewaan dirinya terhadap legislatif sebagai wakil rakyat serta sebagai simbol matinya dewan di Sumenep.
Bagi Hayat, sikap DPRD Sumenep menolak kenaikan harga BBM sangatlah penting, sebab hal itu sebagai wujud keberpihakan nyata sebagai wakil rakyat kepada masyarakat.
“Namun hingga kini masih belum ada tindakan nyata dari legislator di Kota Keris,” ucap hayat.
Selain harga BBM, Hayat juga menyinggung perihal minyak goreng. Menurutnya, sangat tidak etis sekarang Indonesia diterpa isu minyak goreng yang sangat langka. Padahal, kata dia, Indonesia merupakan pengelola minyak sawit terbesar nomor dua di dunia.
“Ini aneh, justru di Indonesia harganya melambung dan langka di pasaran,” katanya.
Sementara itu, jika tak kunjung ditemui, Hayat mengaku akan kembali turun aksi pada tanggal 11 April 2022 mendatang. Kelanjutan aksi tersebut, sebagai bentuk keseriusan mahasiswa dalam mengawal kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat kecil itu.
“Kami pastikan akan terus menggalang kekuatan dari sektor mahasiswa maupun rakyat hingga kebijakan ini segera dianulir oleh pemerintah,” pungkasnya. (san/zar)