BOJONEGORO – Beritautama.co – Selain buah dan daun, pohon pisang ternyata juga memiliki manfaat yang lain. Salah satunya yakni bagian pelepahnya yang dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan bernilai guna. Pohon pisang mampu tumbuh subur di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia. Seperti di Kabupaten Bojonegoro, banyak dijumpai berbagai jenis pohon pisang di ladang atau pekarangan milik warga.
Merespons hal tersebut, Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro menggelar pelatihan kerajinan cluth pelepah pisang di Balai Desa Nglampin, Kecamatan Ngambon, Senin (11/07/2022) kemarin.
Dalam kesempatan virtual, Bupati Bojonegoro Dr. Hj. Anna Mu’awanah mengatakan bahwa penciptaan tenaga kerja bukan hanya di formal, akan tetapi yang nonformal, maka dari itu Pemkab Bojonegoro akan selalu mendorong memberikan ruang gerak terhadap tenaga-tenaga kerja, sekaligus untuk mengurangi angka pengangguran.
“Angka pengangguran semakin tahun semakin menurun, akan tetapi ada beberapa sektor yang harus kita waspadai semisal soal migas,” ucap Bupati Anna.
Di sektor migas, lanjutnya, biasanya di awal membutuhkan banyak tenaga kerja dan terjadi percepatan penyerapan tenaga kerja, dan di saat sudah mulai beroperasi biasanya sudah mulai menurun akan permintaan tenaga kerja.
“Kemudian dengan adanya pelatihan seperti ini, keterampilan masyarakat perlu diasah kreativitasnya agar tidak bergantung pada sektor migas, sehingga mampu menciptakan kreativitas-kreativitas untuk mengurangi angka pengangguran di Bojonegoro khususnya di Kecamatan Ngambon,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro Wely Fitrama mengatakan, kerajinan pelepah pisang merupakan karya seni yang memiliki nilai jual di mana proses pembuatannya menggunakan tangan-tangan kreatif.
“Di Desa Nglampin ini banyak tumbuh pohon pisang, sehingga pelepahnya bisa dimanfaatkan oleh warga untuk craft yang bernilai jual,” ujarnya.
Wely menerangkan, produk yang dihasilkan dari kerajinan pelepah pisang sangat beragam, di antaranya yakni topi, tas, tempat pensil, asbak, tempat tisu, tempat sendok, dan ornamen lukisan.
“Dengan adanya pelatihan kerajinan cluth pelepah pisang selama 4 hari ke depan ini, masyarakat maupun pemuda Desa Nglampin diharapkan mampu mandiri untuk memproduksi pelepah pisang menjadi barang kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi,” tukasnya. (han/zar)