SUMENEP – Beritautama.co – Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Peternak dan Pedagang Sapi Sapudi menggelar aksi demontrasi di Kantor Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Selasa (17/05/2022). Mereka meminta Forpimka Gayam mencabut aturan yang melarang pedagang sapi menjual keluar daerah.
Korlap Aksi Misbahol Munir menegaskan agar pemerintah Gayam harus bertanggung jawab jika larangan menjual sapi keluar daerah tetap diberlakukan. Sebab menurutnya, Pulau Sapudi rata-rata makan dari penghasilan ternak.
“Jika sapi Sapudi dilarang dijual keluar daerah, dari mana penghasilan yang akan didapat oleh mereka,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa sudah sekitar 3 minggu lamanya peternak di Pulau Sapudi termasuk pedagang mengeluhkan harga sapi yang dinilai cukup anjlok lantaran tidak bisa dikirim ke luar Sapudi.
“Tolong pikirkan kami, beri kebijakan yang pro terhadap rakyat Pulau Sapudi, kami makan dari hasil ternak,” ucapnya.
“Karena sapi dilarang dijual keluar, banyak pedagang yang mengembalikan sapinya kepada peternak,” pungkasnya.
Sementara itu, Orator Aksi Misyanto menyampaikan parasaan haru lantaran peternak harus satu tahun menunggu hasil ternak, namun karena adanya aturan larangan menjual sapi antardaerah sehingga harga sapi Sapudi menjadi anjlok.
“Pemerintah harus bisa mengambil kebijakan agar masyarakat tidak mati kelaparan,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dia juga menyampaikan bahwa regulasi tersebut sebenarnya bisa ditangani, sebab ada fungsi kontrol pemeriksaan dari dokter hewan.
Oleh sebab itu, kata dia, harusnya keluar masuk Pulau Sapudi tetap bisa dilakukan jika sapi tersebut sudah dinyatakan lolos dari pemeriksaan hewan.
“Itu jelas regulasinya, tidak bisa semerta-merta diratakan semua, yang dinyatakan lolos bisa dikirim, yang tidak bisa baru dikarantina,” tegasnya.
Pantauan di lapangan, tampak massa aksi membawa beberapa poster tuntutan yang disampaikan, yakni di antaranya “Jangan Bodohi Kami Dengan Aturan”, “Parcoma Ngarek Sape Tak Paju”, “Sapi Murah, Kami Makan Apa?”, “Pemerintah Tidak Akan Tahu Rassana Ngarek”, “Jangan Bodohi Kami dengan Aturan”, “Bebaskan Penjualan Sapi Sapudi”, “Tolong Pikirkan Rakyat Kami”.
Aksi demonstrasi tersebut dikawal ketat oleh tim gabungan Polsek Sapudi dan Polsek Nonggunong, beserta Koramil 0827/20 Sapudi. (san/zar)