SUMENEP – Beritautama.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Gendang Barat, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep melakukan pencairan BLT DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa) tahap 2 di balai desa setempat, Kamis (23/06/2022). Bantuan BLT DD tahap 2 tersebut bersumber dari anggaran dana desa tahun 2022 yang terhitung dari bulan April, Mei, dan Juni.
Sedikitnya, ada 150 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang menerima bantuan tersebut dengan nominal Rp900 ribu per KPM.
Kepala Desa (Kades) Gendang Barat Suriyanto menyampaikan bahwa BLT DD tahap 2 ini merupakan tindak lanjut dari tahap yang pertama. Menurutnya, selama satu tahun ada 4 tahap dalam pencairan BLTDD ini.
“Sekarang BLT DD menginjak tahap 2, jadi tinggal dua kali lagi untuk yang tahun 2022,” ujarnya di sela-sela sambutan.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa BLT DD ini merupakan bantuan yang bersumber dari DD, sehingga kata dia, efeknya juga terhadap pembangunan infrastrukturz
“Jadi masyarakat Gendang Barat bersabar menunggu infrastruktur yang merata, karena uangnya masih digunakan untuk bantuan terdampak Covid-19,” imbuhnya.
Terakhir, dia meminta masyarakat Gendang Barat sama-sama berdoa agar supaya pandemi Covid-19 segera usai, sehingga tahun depan sudah kembali normal.
“Semoga tahun depan DD kembali normal, sehingga infrastruktur desa kembali diperbaiki lebih maksimal,” tukasnya.
Di tempat yang sama, Forpimka Gayam diwakili oleh Kasubbag Program, Perencanaan, dan Keuangan Moh. Saleh menyampaikan agar BLT DD tahap 2 ini bisa digunakan sebaik mungkin.
“Silakan bantuan yang disampaikan selama 3 bulan ini dimanfaatkan untuk kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras dan minyak,” jelasnya.
Saleh kembali menegaskan, BLT DD ini merupakan tindak lanjut dari dampak Covid-19 yang masih bergulir hingga detik ini, sehingga dirinya berpesan agar bantuan ini tidak dibelanjakan untuk hal yang tidak dibutuhkan.
“Intinya gunakan sebaik mungkin,” tegasnya.
Terkait pembangunan, Saleh berpesan agar dimaklum terlebih dahulu karena menurutnya sampai saat ini DD masih terbagi dengan bantuan ini.
“Jika ada pembangunan kurang maksimal tolong dimaklum dulu sebab biayanya masih dibuat untuk membantu kebutuhan masyarakat terdampak Covid-19,” tukasnya. (san/zar)