GRESIK-beritautama.co Banjir rob akibat gelombang laut tinggi masih mengenangi 8 desa di 5 kecamatan se-Kabupaten Gresik, Sabtu (17/06/2022). Yakni, Kecamatan Ujungpangkah, Manyar, Bungah, Kebomas dan Tambak Pulau Bawean. Namun, cenderung menurun ketinggian air.
Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, banjir rob di Desa Banyuwangi Kecamatan Manyar hanya mengenagi jalan lingkungan sepanjang 2000 meter dengan ketinggian air antara 10 – 20 cm. Di Desa Sukorejo Kecamatan Kebomas hanya merendam jalan lingkungan sepanjang 300 meter tergenang 10- 20 cm.
“Puncak pasang terjadi pukul 11.30 WIB,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Tarso
Sagito.
Selanjutnya, banjir rob di Kecamatan Ujungpangkah menerjang Desa Pangkah Wetan yang mengenangi jalan lingkungan sepanjang 400 meter dengan ketinggian 10 – 20 cm. Selain itu, 1 musala tergenabg , TPI tegenang. 1
sekolah TK dan 227 hektar tambak tergenang. Sedangkan di Desa Pangkah Kulon sebanyak 150 rumah tergenang setinggi 20-35 cm, jalan lingkungan sepanjang 1000 meter tergenang dengan ketingian air 20 – 40 cm, 2 tempat ibadah, 1 sekolah TK,
tambak 350 hektar, TPI dan balai nelayan juga tergenang.
Wilayah Mengare Kecamatan Bungah, Desa Tajung Widoro hnya tempat pelelangan ikan (TPI) tergenang 25 cm dan jalan lingkungan tergenang 10 – 15 cm sepanjang 100 meter.
“Di Desa Kramat hanya tanggul tambak yang berbatasan langsung dengan laut dalam kondisi kritis. Sebagian sudah jebol terdampak pasang laut dan terkena ombak,”imbuh Tarso.
Kemudian Desa Watuagung juga hanya, TPI tergenang 10 cm . Untuk Desa Tambak Kecamatan Tambak Pulau Bawean, sebanyak 10 rumah tergenang dan jalan lingkungan tergenang setinggi 10-12 cm dan sekolah tergenang 10-15 cm .
“Upaya yang kita lakukan yakni koordinasi dengan pemerintah desa terdampak, monitoring dampak banjir rob dan
monitoring pasang surut laut”cetus dia.
mg2