GRESIK, Berita Utama – Di hadapan pengurus KONI Gresik dan Kepala Bidang (Kabid) Kepemudaan dan Olahraga (Pora) Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Gresk, Ketua Harian Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Gresik AKP Sujiran yang merupakan Kasat Binmas Polres Gresik secara terbuka menyindir dan mengeluhkan peralatan yang dimiliki sangat terbatas.
“Kebetulan yang hadir ada Dispora. Alat ini (drumband-red) pinjaman, pak. Pinjaman saja bisa juara, apalagi kalau nanti punya alat sendiri. Saya mohon, kepada Dispora mewadahi kami dan men-support kami,” ucap dia dalam pengukuhan kepengurusan baru sekaligus launching tim Gresik Giri Santri Corps (GSDC) dibawah naungan Binmas Polres Gresik, Jum’at (10/03/2023).
Pengukuhan manajer tim yang awalnya dipimpin oleh Hadi Biantoro berpindah ke Ricky Rifano Putra Pradana yang diharapkan bisa meningkatkan prestasi para atlet.
“Ini kegiatannya adalah pelantikan pengurus PBDI yang baru. Sekaligus launching tim drum band Gresik. Saya berharap bahwa, prestasi yang berhasil diraih pada Porprov 2022 kemarin, bisa ditingkatkan lagi pada tahun ini,” imbuh dia.
Terpisah, menanggapi sindiran dan keluhan tersebut Kabid Pora Disparekrafbudpora Gresik Ahmad Dharief Dahlawy mengungkapkan bahwa, anggaran yang diberikan tentu menyesuaikan dengan kondisi keuangan Kabupaten Gresik.
“Kita juga perlu melihat kondisi kekuatan keuangan Kabupaten Gresik. Bagaimana kondisi pendapatan asli daerah (PAD) yang didapat ?. Bagaimana alokasi-alokasi yang digulirkan berbagai macam organisasi perangkat daerah yang tentunya memiliki program prioritas masing-masing. Bukan berarti kita menomorduakan atau menomorsekiankan KONI, tetapi sama-sama kita realistis. Jangan sampai mengada-ada, mampu kita apa itu yang kita lakukan. Kalau kita belum mampu, mari kita usahakan,” jelas dia penuh diplomatis.
Pihaknya bersama KONI Gresik tetap memiliki acuan atau prioritas bagi beberapa cabang olahraga (cabor) tertentu.
“Prioritas pasti ada, yang bisa melihat adalah masyarakat. Yang bisa menilai adalah pemerintahan melalui KONI. Jadi, kami selalu merangkul KONI. Kira-kira cabor apa yang bisa dijadikan prioritas tentu dialokasikan penggelontoran anggarannya lebih diutamakan. Bukan berarti kami tidak memprioritaskan cabor lainnya yang belum berprestasi, jadi semuanya cabor di Gresik akan kami rangkul. Mudah-mudahan bisa tercukupi di APBD Gresik,” terangnya.
Pihaknya tetap akan mengusahakan untuk mengusulkan persoalan tersebut kepada tim anggaran dan legislatif.
“Perencanaan tahun 2024 itu disusun pada tahun 2023 awal ini. Nah, dari perencanaan yang kita susun, mudah-mudahan bisa membuka hati pimpinan-pimpinan kita di Tim anggaran, Badan Anggaran, kemudian di legislatif juga. Mudah-mudahan bisa teralokasikan untuk belanja peralatan drumband. Minimal, kalau kita belum bisa belanja full seat, maka minimal tiap tahunnya kita bisa mencicilnya satu demi satu, atau beberapa seat tiap tahunnya untuk dikumpulkan menjadi inventaris PDBI dibawah naungan KONI,” tutupnya.
Komentar telah ditutup.