GRESIK, Berita Utama- Melihat adanya gap antara kebutuhan dan produktivitas gula nasional, PT Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia memperluas manfaat dari program Makmur dengan menggandeng PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) sebagai entitas sub holding gula PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group.
Penandatanganan kerjasama atau memorandum of understanding (MoU0 untuk komoditas tebu ini dilaksanakan oleh Direktur Utama (Dirut) PG, Dwi Satriyo Annurogo bersama Direktur SGN, Suhendri.
“Kerjasama ini merupakan upaya dari Petrokimia Gresik bersama stakeholder meningkatkan hasil panen tebu untuk mendongkrak produktivitas gula nasional,”ujar Dwi Satriyo dalam rilisnya, Rabu (07/12/2022).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, produktivitas gula pada tahun 2021 masih di angka 2,35 juta ton. Sementara kebutuhan gula tahun 2022 mencapai 6,48 juta ton, yang terdiri dari 3,21 juta ton Gula Kristal Putih (GKP) untuk konsumsi langsung atau rumah tangga dan 3,27 juta ton Gula Kristal Rafinansi (GKR) untuk bahan bakuindustri.
“Melihat adanya gap antara kebutuhan dan produktivitas gula nasional, Petrokimia Gresik semakin termotivasi untuk memperluas jangkauan dari manfaat program Makmur dengan menggandeng SGN. Karena, realisasi di berbagai daerah program Makmur telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas budidaya tebu,” tandas DwiSatriyo.
Dalam kerjasamaini, PT SGN berperan sebagai offtaker ataupembeli tebu hasil program Makmur untuk memberikan jaminan pasar kepada para petani. Sedangkan PG akan melakukan pendampingan budidaya dan menyiapkan agroinput pertanian.
Sepanjangtahun 2022 ini, PG telah menjalankan program Makmur di lahan seluas 91.927 Ha yang berada di berbagai daerah di Indonesia dan juga dengan beragam komoditas. Realisasiterbesarada di komoditastebudenganluasan 46.687 Ha ataulebihdari 50 persendaricapaian program Makmur secara keseluruhan. Adapun realisasi bersama anakperusahaan PTPN III Holding untuk komoditas tebu telah mencapai luas areal tanam 36.992 Ha dengan jumlah petani sebanyak 6.548 orang.
“Untuk bisa menghasilkan produktivitas dan rendemen yang tinggi, maka dibutuhkan sarana maupun prasarana pertanian seperti pupuk dan pestisida yang berkualitas, serta budidaya yang tepat. Di sinilah salah satu peran dari Petrokimia Gresik hadir melalui program Makmur,” ujar Dwi Satriyo.
Program Makmur sendiri merupakaninisiasidari Kementerian BUMN Republik Indonesia di bawah komando Menteri BUMN, Erick Thohir yang dilaksanakan oleh Pupuk Indonesia Grup, termasuk Petrokimia Gresik. Program ini, menciptakan ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, baik on farm maupun off farm dengan menggandeng sejumlah stakeholder diantaranya lembaga perbankan yang akan memberikan bantuan modal bagi petani, lembaga asuransi, hingga offtaker pertanian.
Komentar telah ditutup.