SURABAYA – Beritautama.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menyatakan bahwasanya bila Surabaya memasuki PPKM Level 1, maka pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen bisa dilaksanakan.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh yang menjelaskan bahwa PTM ini masih dalam tahap pengkajian, untuk nantinya masih diberlakukan sistem sif atau murni.
“Kan luasan kelas di setiap sekolah itu berbeda. Ada kelas yang lebar dan juga ada yang sempit. Kita sesuaikan dengan sekolah juga,” ungkap Yusuf saat konferensi pers di Gedung Humas Kota Surabaya, Rabu (16/03/2022).
Yusuf mengungkapkan, PTM 100 persen yang dimaksud adalah jumlah bangku yang ada di setiap sekolah. Apabila dilakukan secara sif, maka seluruh bangku sekolah akan diberikan jarak 1 meter. Tiap bangku tersebut diisi oleh 1 siswa, sedangkan apabila tidak mencukupi maka siswa lain masih melaksanakan daring.
“Kalau 100 persen murni itu artinya sudah kembali normal. Tidak ada lagi jarak, hanya prokes dengan cuci tangan dan memakai masker. Semua siswa dan guru masuk,” ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut tidak hanya berlaku di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Hal yang sama berlaku juga untuk tingkat TK maupun PAUD.
“Kita kalau saat ini masih 50 persen sembari evaluasi. Misalkan hari ini 50 persen absen huruf A sampai F bisa PTM, sisanya daring. Besoknya gantian,” kata Yusuf.
Dia menjelaskan, untuk penerapan prokes di lingkup sekolah nantinya juga masih sama. Namun yang menjadi prioritas adalah saat kedatangan siswa dan pemeriksaan suhu serta mobilitas seluruh sekolah.
“Guru pun paham, kalau mereka ternyata suhunya di atas 37,5 derajat maka mereka akan diarahkan ke puskesmas dan diisolasi,” paparnya.
Kendati demikian, Yusuf juga menjelaskan bahwa dari pihak wali murid sejauh ini tidak ada yang keberatan akan pelaksanaan PTM. Bahkan, dia mengaku mendapatkan telepon dari pihak orang tua yang menanyakan apakah anaknya bisa mengikuti PTM.
“Karena kita juga meyakinkan para orang tua untuk keamanan dari segi pembelajaran dan kesehatan,” pungkas Yusuf. (dvd/zar)