BOJONEGORO – Beritautama.co – Kabupaten Bojonegoro tak hanya dikenal dengan minyak dan gas bumi (migas) saja. Tapi juga terkenal dengan beragam kerajinan dari kayu jati. Kayu jati tidak hanya menjadi furnitur, namun juga dimanfaatkan untuk membuat doran atau tangkai cangkul.
Sutiono (39), warga asal Dusun Kedondong, Desa Panunggalan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro mulai menekuni pembuatan doran pacul dari kayu jati tersebut sekitar tahun 2005. Hanya saja, sesepuh di sana sudah sejak 1980.
Penjualan pun dilakukan bekerja sama dengan para tengkulak dan memanfaatkan media sosial Facebook @doranjati. Perlahan, usaha doran asal Sugihwaras ini merambah ke digital. Sebab, jika tidak mengikuti zaman, usaha pun akan tertinggal.
“Untuk bahannya kami beli dari tetangga desa. Lalu baru kami buat doran jati,” ucap Sutiono, Senin (30/05/2020).
Profesi Sutiono tak hanya sebagai perajin doran pacul. Dia pun kerap turun ke sawah. Hanya saja, para perajin yang juga berprofesi sebagai petani ini pun terimbas pandemi Covid-19, sehingga penjualan produk sempat terguncang. Untuk itu, dia berharap kehadiran pemerintah di tengah-tengah mereka.
“Dalam sehari, saya paling banyak membuat doran jati 40 batang. Perajin doran pacul di tempat kami yang tersisa dan masih aktif produksi ada 15 KK karena faktor lanjut usia,” terang Sutiono.
Pembelinya, lanjut Sutiono, berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Di antaranya Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Ngawi, Lamongan, dan Gresik. Ketahanannya pun hingga 2 tahun. Harga grosir pasaran Rp6 ribu. Sementara jika ecer Rp10 ribu per doran jati.
Sutiono berharap agar usaha asal desanya terus berkembang dan mengharapkan dukungan dari pemdes hingga pemerintah kabupaten untuk membantu kendala utamanya terkait pemodalan. Sebab, menurut Sutiono, usaha doran jati terbilang musiman.
“Kalau petani mau nggarap sawah baru ramai pembeli. Kalau sudah itu sepi lagi. Entar masuk tanam, baru ramai lagi. Sehingga kami membutuhkan modal untuk bertahan dalam mencukupi kebutuhan kami. Semoga usaha kami diperhatikan pemerintah,” tukasnya. (han/zar)