GRESIK – Beritautama.co – Biaya operasional untuk melaut yang cukup tinggi, termasuk ketersediaan solar yang minim membuat nelayan di Gresik kelimpungan. Tidak sedikit yang dengan terpaksa menerima tawaran pinjaman dari bank titil alias rentenir.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan bahwa nelayan tentu memiliki kebutuhan berupa uang tunai sebagai bekal saku untuk berangkat melaut.
“Yang ada apa? Yang ada di sekitar ada tetangganya jadi bank titil. Mau berangkat diberhentikan, dikasih utang,” ujarnya dalam Festival Nelayan 2022, Kamis (13/10/2022) kemarin.
Karena kebutuhan mendesak, lanjutnya, tawaran itu sudah pasti akan diterima. Ditambah lagi, tidak perlu persyaratan yang lengkap. Misalnya, tidak perlu sertifikat dan tidak ada administrasi.
“Pinjam Rp1 juta diberikan Rp700 ribu,” ucap Gus Yani, sapaannya.
Selain minimnya ketersediaan solar, Gus Yani juga mengungkapkan salah satu persoalan lain. Yakni, kehadiran rentenir yang memberikan pinjaman.
“Maka pemerintah harus hadir, salah satunya adalah melalui Bank Gresik. Jadi, harus kerja sama dengan koperasi yang barusan ini tadi dilantik,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan pinjaman tanpa agunan kepada nelayan.
“Ada pinjaman utang, kalau utang ya pastinya harus dibayar. Ini tanpa jaminan. Tapi syaratnya harus dibayar kembali,” tukasnya. (feb/zar)