SUMENEP – Beritautama.co – Nelayan Pulau Sapudi dibuat heboh dengan penemuan kapal misterius tanpa awak yang terombang-ambing di lautan dekat dengan Pulau Gili Iyang pada Sabtu, 26 Maret 2022 sekitar pukul 10.00 WIB.
Kapal misterius tanpa awak itu merupakan kapal tongkang pemuat barang berupa tabung gas, tabung oksigen, sebagian juga ada bahan-bahan besi bekas lainnya.
Kapal misterius tersebut diduga lepas dari induknya, alias tali penariknya terputus, sehingga mengakibatkan terombang-ambing di lautan.
Kronologi penemuan kapal misterius tanpa awak itu bermula pada saat salah seorang nelayan bernama Mu’id, Warga Pulau Manok, Desa Sonok, Kecamatan Nonggunong yang menemukannya.
Selanjutnya, Mu’id meminta bantuan nelayan lain sebanyak 25 nelayan untuk membantu proses evakuasi menuju Pulau Manok.
Kemudian, Mu’id menginformasikan penemuan kapal tersebut kepada Sekretaris Desa Sonok Asmawan untuk menindaklanjuti informasi penemuan kapal tersebut.
Menerima informasi tersebut, Asmawan memberikan informasi pemberitahuan kepada Polsek Nonggunong, Polres Sumenep untuk ditindaklanjuti.
“Saat ini kapalnya sudah ditarik oleh 25 nelayan Pulau Manok, dan posisinya sekarang ada di Pulau Manok,” ujarnya saat dihubungi via WhatsApp, Minggu (27/03/2022).
Menurut Asmawan, berdasarkan informasi dari Mu’id yang juga merupakan saudaranya, pihak pemilik kapal tongkang tersebut sudah menghubungi kepala dusun setempat untuk menanyakan keberadaan kapal tongkang itu.
“Semalam kepala dusunnya sudah ada yang menelepon katanya dari PT, mungkin sekarang atau besok kapalnya itu dijemput,” terang Asmawan.
Asmawan mengaku, kejadian penemuan kapal tongkang seperti itu bukan hanya sekali ditemukan oleh nelayan Pulau Manok.
Pada tahun-tahun sebelumnya penemuan kapal tongkang juga terjadi di dekat perairan pulau tersebut, bahkan masyarakat setempat juga yang melakukan evakuasi.
“Kalau tidak salah sudah dua kali menemukan kapal tongkang seperti itu, dengan tebusan yang relatif lumayan besar,” katanya.
Untuk barang-barang yang ada di atas kapal, kata Asmawan, tidak pernah ada yang diambil sedikit pun, bahkan pihak nelayan memberikan sepenuhnya barang-barang tersebut kepada pihak PT.
“Biasanya para nelayan yang menemukan dan membantu evakuasi itu memang diberi imbalan seperti yang terjadi sebelumnya, dan barangnya masih utuh tidak diambil,” tukasnya. (san/zar)