GRESIK, Berita Utama – Kecelakaan maut antara bus PO Rajawali Indah dan minibus Isuzu Panther terjadi di Jalan Raya Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Kamis (10/04/2025). Akibat kerasnya tabrakan tersebut, tujuh orang penumpang mobil Isuzu Panther meningal dunia. Sedangkan sopir dan kenek bus mengalami luka berat.
Tragisnya, seluruh penumpang Isuzu Panther adalah rombongan yang menuju ke Bandara Juanda, dari Tuban untuk mengantarkan salah satu korban hendak berangkat menunaikan ibadah umrah.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin memberikan antensi khusus yang didampingi Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, dan jajaran Dirlantas Polda Jatim langsung menjenguk para korban di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik.
Menurut keterangan Komarudin kepada awak media, kecelakaan bermula saat mobil Panther bernomor polisi DK 1157 FCL yang dikemudikan Akhmad Basuki (49) warga Dusun Kedungsari RT 001 RW 004 Desa Tuwiri Wetan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban, tiba-tiba selip dan oleng ke kanan hingga melewati marka jalan. Di saat bersamaan dari arah berlawanan, melintas bus PO Rajawali Indah yang dikemudikan Suwarno (46) warga Desa Mentoro RT 008 RW 001 Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Karena jaraknya sangat dekat, tabrakan keras tak terhindarkan.
“Mobil Panther mengangkut tujuh orang, termasuk sopir dan seorang balita. Seluruh penumpang meninggal di lokasi kejadian,” ujar dia.
Berdasarkan keterangan dari penumpang bus dan hasil rekaman CCTV di lokasi, sambung dia, terlihat jelas bahwa minibus Isuzu Panther masuk ke jalur berlawanan dan menabrak bus yang berada di jalurnya. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) juga menguatkan bahwa mobil Panther mengalami oleng sebelum menabrak.
Saat ini, Tim Traffic Accident Analysis (TAA) dari Dirlantas Polda Jatim masih mendalami penyebab kecelakaan secara lebih rinci. Namun, fokus utama saat ini yakni penanganan korban dan pendampingan bagi pihak keluarga yang semuanya berasal dari Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban.
“Informasi sementara, satu korban hendak berangkat umrah, dan yang lain adalah keluarga yang turut mengantar,” imbuh dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Jasa Raharja Jawa Timur, Tamrin Silalahi, menyampaikan bahwa seluruh korban telah mendapat perhatian dari pihaknya. Santunan untuk korban meninggal dunia masing-masing sebesar Rp 50 juta telah disiapkan. Bagi korban luka-luka, Jasa Raharja memberikan santunan hingga Rp 20 juta, dan untuk korban tanpa ahli waris, biaya penguburan sebesar Rp 4 juta.
Kecelakaan maut tersebut juga menjadi keprihatinan kalangan DPRD Gresik. Menurut Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi perlu adanya sinergitas dari seluruh pemangku kepentingan untuk duduk bersama mencari solusi meminimalisir kecelakaan di jalur Pantura tersebut. Sebab, sering kali terjadi kecelakaan di wilayah Kecamatan Duduksampeyan.
“Kita duduk bersama, antara BPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), Pemrov Jatim, Dishub Gresik, kepolisian dan pihak terkait dalam Forum Lalu Lintas. Kita pecahkan bersama permasalahan sekaligus solusinya untuk meminimalisir kejadian serupa ini,”ujar dia.
Menurutnya, Jalan Raya Duduksampeyan yang sudah mulus dengan betonisasi, perlu ada separator yang memisahkan antar jalur. Sehingga, pengendara dalam memacu kendaraan tidak kencang.
Dari berbagai pengamatan yang dilakukan ketika melakukan kunjungan kerja luar daerah (KKLD) luar propinsi maupun dalam propinsi, banyak terpasang separator betin ditengah jalan untuk mengurangi angka kecelakaan.
“Jalan Raya sepanjang Kecamatan Duduksampeyan sudah bagus dan lebar. Kondisi ini memicu pengguna jalan untuk berjalan kencang. Makanya, perlu separator beton di tengah jalan. Jangan pulau jalan, karena membuat bahu jalan menjadi agak sempit,”papar dia.
Selain itu, penerangan jalan harus maksimal. Pihaknya meminta agar penerangan jalan umum (PJU) di pasang di tengah jalan. Sehingga, kedua jalur bisa mendapatkan penerangan.
“PJU ini, kewenangan dari Kabupaten. Makanya, kita harus duduk bersama mencari solusi. Atau minimal ada kajian agar kecelakaan disepanjang jalur itu, bisa semakin menurun,”pungkas dia.
Daftar korban meninggal dunia (penumpang Isuzu Panther DK 1157 FCL):
1. Muhammad Aqib (27) – calon jemaah umrah
2. Besar (65)
3. Lislikah (53)
4. Wiwik Sunarti (43)
5. Akhmad Basuki (49) – pengemudi
6. M. Al Fatih (3) – balita
7. Hafiz Gandawiharja (17)
Korban luka berat dari bus PO Rajawali Indah:
Khoirul Anam (22) – kenek bus, warga Desa Karangdongo Kecamatan Sumberjo Kab. Bojonegoro dan Suwarno (46) – sopir bus, warga Desa Mentoro RT 008 RW 001 Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.
Komentar telah ditutup.