GRESIK- beritautama.co- Inovasi yang telah dilakukan PT PT Petrokimia Gresik (PG), perusahaan SolusiAgroindustri anggota holding Pupuk Indonesia tidak hanya memberikan added value sehingga berdampak pada perolehan laba-rugi perusahaan, tapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Buktinya, PG memborong enam predikat “4Stars” atau penghargaan tertinggi dalam konvensi internacional 27THAsia Pacific Quality Organization (APQO).
“Inovasi bagi Petrokimia Gresik tidak lagi sebatas budaya dan tata nilai di perusahaan, tapi sudah menjadi DNA bagi seluruh insan Petrokimia Gresik. Sehinggam inovasi yang kami lahirkan mampu menginspirasi dan memberikan kontribusi positif bagi industri di dalam negeri,dan juga internasional,”tandas Direktur Utama (Dirut) PG, Dwi Satriyo Annurogo dalam siaran persnya, Sabtu (01/10/2022).
Keenam inovasi Petrokimia Gresik yang berhasil membawa pulang predikat “4 Stars” yaitu, a Petroport yang merupakan aplikasi digital untuk pengelolaan pelabuhan Petrokimia Gresik. Kedua, Petrokimia Gresik melalui QCC P2O5 mampu menciptakan desain baru untuk Heat Exchanger E-2502 di Pabrik Asam Fosfat. Inovasi ini mampu menurunkan potensi penyimpangan kualitas kandungan P2O5 dari 11,67 kali menjadi nol kali dalam sebulan. Sekaligus menurunkan biaya komsumsi steam sebesar Rp1,2 miliar/bulan.
Ketiga, Petrostar, yang merupakan aplikasi admisnitrasi Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui digitalisasi ini, mampu mengehemat biaya pengadaan maupun maintenance alat presensi karyawan sebesar Rp1,4miliar.Selain itu,Petrostar juga mampu meminimalisasi risiko penyebaran virus Covid-19.
Keempat. digitalisasi sistem magang dalam menciptakan SDM Indonesia unggul yangdilaksanakan oleh QCP Prakerin. Melalui inovasi ini pengembangan kompetensi mahasiswa siap kerja mencapai 6.331 peserta, serta menurunkan risiko risiko penyebaran Covid-19.
Kelima, melalui QCC OPTIMA berhasil menciptakan sistem baru “Bagging Optima System” (BOS) yang terbukti mampu menurunkan potensi kerugian yang timbul akibat down time pada bagging system sebesar Rp 5.6 miliar/bulan.
Terakhir, Papaliso yang merupakan enzim dari getah pepaya memiliki fungsi sebagai bio desinfektan pada produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) milik Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG). Enzim ini terbukti mampu meningkatkan kualitas produk air minum lebih higienis, sehat, aman dan ramah lingkungan.
Konvensi internasional ini, lanjut Dwi Satriyo, sekaligus menjadi wadah untuk sharing knowledge bagi insan Petrokimia Gresik karena tim inovasi terbaik dari berbagai dunia tampildalam event ini. Untuk itu, ia berharap, prestasi ini dapat memotivasi Insan Petrokimia Gresiklainnyauntukterusberinovasi.
Sebagai informasi, keikutsertaan Petrokimia Gresik di ajang APQO kali ini merupakan yang ketiga kalinya. Dimana pada APQO ke-27 ini diikuti oleh puluhan perusahaan dari 9 negara di kawasan Asia Pasifik, dan Petrokimia Gresik berhasil mempertahankan predikat tertinggi selama keikutsertaannya.