GRESIK-beritautama.co- Sebagai upaya untuk melindungi konsumen. PT Petrokimia Gresik (PG), perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia konsisten menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga ada jaminan produk yang dihasilkan PG berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian produk-produk tersebut tidak merusak unsur tanah maupun tanaman, tapi mampu meningkatkan kesejahteraan petani melalui hasil panen yang lebih melimpah.
“Petrokimia Gresik sebagai bagian dari BUMN, memiliki komitmen untuk membangun kesejahteraan petani melalui budidaya pertanian yang menguntungkan. Nah, konsistensi dalam menerapkan SNI merupakan salah satu implementasi dari upaya kami untuk membangun sektor pertanian yang sustainable,” ujar Direktur Utama (Dirut) PG, Dwi Satriyo Annurogo dalam siaran persnya, Jum’at (7/10/2022).
PG sendiri telah menerapkan SNI tahun 1997 atau sejak SNI masih bernama SII (Standar Industri Indonesia). Saat ini, PG telah memiliki sebelas produk dengan Surat Persetujuan Pengguna Tanda (SPPT) SNI.
Rinciannya ada tujuh poduk jenis pupuk yaitu Urea, ZA, NPK, SP-36, Fosfat Alam, ZK dan Gipsum Pertanian. Selain itu, ada empat produk nonpupuk yang telah ber-SNI antara lain Asam Sulfat, Gipsum Buatan Tipe 1, 2 dan 3.
Jika dikelompokkan berdasarkan status penerapannya, produk yang tercatat dalam SNI Wajib antara lain Urea, ZA, NPK, SP-36, Fosfat Alam dan Asam Sulfat. Sedangkan lainnya tergolong dalam SNI Sukarela.
Produk yang bersertifikat SNI tersebut adalah semua produk subsidi dan juga nonsubsidi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 subsidi hanya diberikan pada dua jenis pupuk saja, yaitu Urea dan NPK Phonska.
“Pada dasarnya SNI tidak memandang pupuk tersebut subsidi atau tidak, tetapi lebih kepada produk tersebut wajib SNI atau tidak. Apabila iya, maka kami wajib mendapatkan sertifikat produk pengguna tanda SNI. Sedangkan, untuk SNI sukarela kami dibebaskan, namun produk dengan logo SNI akan memiliki daya saing lebih tinggi karena dijamin kualitasnya oleh pemerintah,” ujar Dwi Satriyo
Kkonsistensi penerapan SNI, sambung dia, sejatinya juga memberikan dampak positif bagi perusahaan. Jaminan mutu yang dikomunikasikan melalui logo SNI mampu mendongkrak penjualan,seiring dengan meningkatnyaproduct image dan juga kepercayaan konsumen.
“Loyalitas petani maupun pelaku usaha lain adalah kunci untuk membangun bisnis Petrokimia Gresik secara berkelanjutan. Kepuasan pelanggan dan ulasan positif dari konsumen dapat membantu Petrokimia Gresik terus tumbuh dan berkembang,” tandasnya.
Petrokimia Gresik juga aktif dalam pembahasan Peraturan Menteri Perindustrian (Memperind) tentang SNI Asam Sulfat Teknis dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan.Petrokimia Gresik juga turut berpartisipasi dalam sejumlah rapat teknis penyusunan RSNI, yaitu untuk Natrium Hipoklorit Teknis, Pupuk ZK,HCl, dan NH4Cl.
Selanjutnya, PG turut berpartisipasi dalam rapat pembahasan negatif vote RSNI pupuk organik padat. Terakhir, Petrokimia Gresik aktif berpartisipasi dalam penerapan ISO 17025: 2017 untuk Laboratorium Penguji dan Laboratorium Kalibrasi.
“Banyak manfaat dan perlindungan yang didapatkan dari penerapan SNI, baik itu untuk Petrokimia Gresik maupun petani sebagai konsumen. Khususnya dalam menjaga ketahanan pangan nasional, dan peningkatan kesejahteraan petani,” pungkas dia.