GRESIK,Berita Utama- Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Gresik menggelar demonstrasi menolak pengesahan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di depan kantor DPRD Gresik, Senin (24/03/2025). Mereka berasal dari BEM Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Universitas Qomarudin, Universitas Al-Azhar, STAI Daruttaqwa dan beberapa kampus lain.
Secara bergantian mahasiswa melakukan orasi yang menganggap pembahasan revisi UU TNI sudah sejak awal tak transparan. Selain itu, berisiko mengaburkan batas antara ranah militer dan sipil, sehingga mengancam demokrasi seperti era orde baru. Untuk itu, mereka juga mendesak DPRD Gresik mengambil sikap tegas.
Akhirnya, Ketua DPRD Gresik M. Syahrul Munir, didampingi Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan, menemui pengunjukrasa. Dengan naik di atas mobil komando dari mahasiswa, politisi PKB tersebut menyampaikan komitmennya untuk mengawal aspirasi mahasiswa.
“Kami tidak membahas undang-undang sehingga tidak bisa menolak mentah-mentah karena kewenangan dari DPR RI. Kewenangan kita hanya membahas peraturan daerah. Tapi, kami sepakat mengawal aspirasi sahabat-sahabat mahasiswa,”tegas dia.
Namun, pengunjukrasa tidak puas dengan komitmen tersebut. Dan mereka menyodorkan konsep pakta integritas sebagai bukti DPRD Gresik menunjukkan keberpihakan dengan menyuarakan aspirasi mereka ke tingkat pusat.
Merespon hal tersebut., M Syahrul Munir mengajak perwakilan mahasiswa untuk duduk bersama melakukan dialog. Akhirnya, ada lima poin yang dihasilkan dan DPRD Gresik berkomitmen untuk meneruskan tuntutan mahasiswa ke DPR RI.
“Kami akan sampaikan. Saya yang tanda tangani. Silakan kalian saksikan,” katanya. Hingga selesai, demonstrasi berlangsung kondusif meskipun personel Polres Gresik bersama TNI dan Satpol PP disiagakan untuk mengawal jalannya unjuk rasa. Bahkan, Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, juga hadir di lokasi memastikan situasi tetap aman.
Komentar telah ditutup.