GRESIK – Beritautama.co – Memasuki musim panen, para petani di Gresik mengeluhkan hasil panen yang produksinya merosot. Pasalnya, tanaman mereka diserang hama sundep. Ditambah lagi cuaca ekstrem. Ironisnya, pemerintah daerah melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait tak ada langkah serius untuk mengantisipasinya.
Hama sundep merupakan salah satu hama utama pada tanaman padi yang dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup tinggi. Serangan hama penggerek batang ini di areal pertanaman padi sangat mudah diketahui dengan tanda munculnya malai mati berwarna putih yang bila ditarik akan mudah terlepas.
Salah satu petani di Desa Gluran Ploso, Kecamatan Benjeng, Yono mengaku kalau hasil panennya di musim tanam Oktober-Maret ini menurun drastis. Penyebab utamanya serangan hama sundep.
“Biasanya saat panen kita bisa menghasilkan 55-60 sak gabah kering, tapi saat hanya mampu menghasilkan 40-45 sak gabah kering,” paparnya di sela-sela melakukan panen di sawahnya, Selasa (08/03/2022).
Realitas merosotnya hasil panen dibenarkan Muhammad Sa’ir selaku Ketua Kelompok Tani (Poktan) Dusun Gluran, Desa Gluran Ploso, Kecamatan Benjeng. Menurutnya, hasil panen biasanya per hektare mampu memproduksi gabah kering sekitar 6-7 ton per hektare.
“Tapi panen pada musim tanam kali ini hanya bisa mendapatkan 4-3,5 ton per hektare,” jelasnya.
Serangan hama sundep atau tusuk leher, diakui oleh Muhammad Sa’ir sebagai penyebab merosotnya hasil panen tersebut. Untuk itu, pihaknya berharap adanya langkah konkret dari pemerintah daerah dalam menyikapi hal tersebut. Sehingga, nasib petani tidak menjadi semakin terpuruk. Sebab, ketika panen harga akan anjlok.
“Kami sangat berharap pemerintah daerah sering turun ke lapangan untuk mengetahui permasalahan yang menimpa para petani. Kami juga sudah jarang menemukan adanya penyuluhan pertanian yang mendampingi. Tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya,” tegas dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Gresik Eko Anindito Putra, Senin (07/03/2022), mengatakan bahwa panen raya pada Maret ini, mengalami peningkatan produksi dibanding tahun sebelumnya. Panen raya di tahun 2022 ini total keseluruhan perkiraan ada 21.586 hektare sawah yang panen bersamaan di 17 kecamatan, yakni 15 kecamatan di Pulau Jawa dan 2 kecamatan di Pulau Bawean. Sedangkan bulan Maret tahun 2021, panen raya hanya seluas 18.323 hektare.
Panen raya di bulan Maret ini merupakan musim tanam ketiga tahun 2021 atau subround 3 2021 periode September-Desember. Total hasil panen mencapai lebih dari 130 ribu ton gabah. Data di Distan Gresik, luasan lahan pertanian di Kabupaten Gresik sekitar 37.950,9 hektare persawahan dan 22.389,3 hektare lahan tegalan.