GRESIK, Berita Utama – Sejumlah petani di Kecamatan Cerme, mengeluhkan hasil panennya merosot tajam pada musim tanan tahun ini. Sebab, tanaman padi di lahan sawahnya diserang hama wereng. Akibatnya, bulir padi tidak ada isinya alias kopong.
“Hasil panen padi tahun ini, turun drastis. Karena ulah penyakit hama wereng dan wereng putih,” keluh Maulana Siroj (39) salah satu petani asal Dusun Tempel, Desa Wedani, Kecamatan Cerme kepada beritautama.co, Minggu (05/02/2023).
Kondisi tersebut berbading dengan tahun sebelumnya. Bahkan, hasil panen kali ini berkurang hampir separuh dibandingkan tahun lalu.
“Di luas satu cengkal, orang sini nyebut begitu. Khususnya sawah saya, tahun kemarin hasilnya sekitar 25 karung sak besar. Tapi tahun ini, hanya 10 karung sak saja,” keluh dia.
Siroj menambahkan, serangan penyakit hama wereng lebih ganas daripada serangan hama tikus. Ditambah lagi ada penambahan biaya untuk memberikan obat khusus diluar pemupukan yang rutin dilakukan saat masa perawatan.
Nasib serupa juga dialami oleh Dimas Saputra (35), petani asal Dusun Jenggolok, Desa Gedangkulut Kecamatan Cerme. Menurutnya, panen padi di tahun ini mengalami penurunan sangat drastis.
“Sawah saya ukuran kira-kira satu cengkal itu, ya umumnya 20 kali 10 meter. Biasanya dapat 23 karung sak besar. Tahun ini, cuma jadi 7 karung sak,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Gresik Eko Anindito Putro saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan.
“Situasi seperti ini memang cukup sulit, apalagi serangan hama wereng. Penanganannya harus dilakukan secara massal. Barusan saya langsung menghubungi koordinator BPP Cerme,” papar dia.
Untuk itu, pihaknya telah menginstruksikan kepada BPP Kecamatan dengan Petugas Pengaman Hama Penyakit, dan beberapa pihak terkait lainnya untuk memantau di wilayahnya masing-masing.
“Selain memantau langsung, kita harapkan kepada para petani kalau ada problem langsung menghubungi BPP kecamatan,” tandas dia.
Setiap kali ada serangan, salah satu opsi penanganan atau pengobatan yang perlu dilakukan harus secara massal. Sebab, jika hanya diobati satu atau dua petak sawah saja, hama wereng akan berpindah ke petak sawah lainnya.
Komentar telah ditutup.