GRESIK- beritautama.co- Dinas Cipta Karya, Pemukiman dan Kawasan Perumahan (DCKPKP) Gresik bakal melaksanakan beberapa kegiatan di tahun 2022 ini. Salah satunya, perluasan sistem penyediaan air minum (SPAM) jaringan perpipaan di Kecamatan Kebomas. Yang krusial yakni pembangunan reservoir dengan kapasitas 1.000 m3 yang lokasinya di terminal Bunder.
“Pembangunan reservoir itu, untuk pemenuhan kebutuhan air pelanggan Perumda Giri Tirta di Kecamatan Duduksampeyan,”ungkap Kepala DCKPKP Gresik, Ida Lailatussa’diyah, Rabu (20/04/2022).
Untuk mendukung reservoir yang sumber baku air dari reservoir Perumda Giri Tirta di Bukit Giri, maka ada pekerjaan pemasangan pipa jaringan distribusi utama (JDU) menggunakan pipa HDPE dengan panjang 3.343 meter berdiamter 315 mm.
“Mulai dari rencana reservoir Bunder sampai dengan Masjid Agung Gresik,”jelas dia.
Teknis pekerjaannya dilaksankan dibawah trotoar sisi utara Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo dengan menggunakan teknik pengeboran horisontal direct drilling (HDD).
“Sehingga, tidak merusak jalan diatasnya. Open cut dilakukan pada titik pit. Ada sekitar 24 ttik. Jarak antar pit sekitar 250 meter,”urai dia.
Mengapa pemasangan pipa JDU dibawah terotoar dan tidak dimasukkan dalam box culvert ataupun u-dict yang sudah terpasang di sepanjang jalan tersebut ? Apalagi Gresik memiliki peraturan daerah (Perda) tentang utilitas, sehingga kedepan bisa dipungut retribusi dari pipa yang tertanam dalam aset milik Pemkab Gresik tersebut.
“Pipanya cukup besar, lho. Apa cukup?,”tanyanya.
Ditambah Ida Laitussa’diyah, pihaknya juga bakal melakukan pekerjaan pemasangan pipa tersier sepanjang 15.794 meter yang di mulai dari Perumahan Bunder Asri hingga Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas.
“Juga ada pemasangan pipa untuk sambungan rumah (SR) di Desa Kedanyang dan sekitarnya sebanyak 4.500 SR,”tandasnya.
Selain infrastruktur air bersih dari bantuan keuangan (BK), ada infrastrukur jembatan jalan desa atau jalan lingkungan. Juga, infrastruktur makam, infrastruktur plengsengan atau tembok penahan tanah (TPT) jalan lingkungan, drainase maupun penerangan jalan umum (PJU).
“Ada 1125 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp 151 miliar,”papar dia.
Sedangkan kegiatan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 329 rumah di 16 kecamatan dengan total anggaran mencapai Rp 7.9 miliar.<>