GRESIK-beritautama.co- Pendapatan dari penjual perlengkapan bakar sate di Pasar Kota Gresik (PKG) menurun akibat wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) serta perbedaan pelaksanaan Idul Adha 1443 Hijriah,
“Lebih banyak tahun kemarin, bahkan Corona kemarin masih mendingan daripada sekarang,” ujar Munawaroh (60) salah satu pemilik toko kelontong yang terletak di Jalan KH. Hasyim Asy’ari saat ditemui beritautama.co, Sabtu (09/07/2022).
Tidak hanya itu, pergerakan pembeli biasanya dimulai sejak seminggu sebelum hari H saat Idul Adha. Untuk penjualan tahun ini, sepi.
“Penjualan arang, panggangan arang, tusuk sate, dan kipas bambu, biasanya kurang seminggu pasti ada pembeli. Kalau hari ini tadi pembelinya dadakan saat hari H Idul Adha,” ujar perempuan paruh baya itu.
Sementara itu, Faisol Ari (32) pelayan toko juga menuturkan terkait penurunan jumlah pembeli yang cukup signifikan.
“Perbandingannya dengan tahun-tahun kemarin kalau dihitung itu turun sekitar 50 persen,” imbuh dia.
Faisol Ari juga mengakui, bahwasanya turunnya jumlah pembeli berpengaruh terhadap penyediaan jumlah barang perlengkapan untuk bakar sate.
“Ini kulakannya saja dikurangi. Nggak ngerti juga untuk penjualan besoknya. Tahun ini kan ldul Adha di Indonesia pelaksanaannya beda, Sabtu ini Muhammadiyah dan NU bar Minggu,” tutupnya.
Seperti yang diberitakan, untuk pelaksanaan Idul Adha-antara NU dengan Muhammadiyah-tahun 2022 ini berbeda, tidak dipungkiri juga penjualan pada Minggu besok (10/07/2022) bisa bertambah.mg2