GRESIK, Berita Utama – Seorang jemaah haji asal Gresik yang tergabung dalam kloter 9 meninggal dunia saat perjalanan pulang ke Indonesia. Supeni (59) warga Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas meninggal dalam kategori risiko tinggi, yang disebabkan dua penyakit yakni jantung iskemik dan diabetes Melitus tipe 2.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Gresik Lulus membenarkan, bahwa Jemaah tersebut meninggal dunia di dalam pesawat setelah take off pukul 12.18 WAS (Waktu Arab Saudi) perjalanan menuju ke Bandara Juanda, Surabaya.
“Jamaah ditempatkan di kursi prioritas risti dalam kondisi sadar. Tiba-tiba, mendadak sulit dibangunkan,” kata dia kepada beritautama.co, Sabtu (08/07/2023).
Ditambahkan, Jemaah sempat diberikan oleh tim medis dibantu dengan kru pesawat menggunakan alat kejut jantung beserta diberikan obat-obatan khusus.
“Ketika dicek nadi tidak teraba dan tensi tidak terukur, GDA 437, dilakukan RJP dan Bagging. Lalu, dipasang AED (Automated External Defibrilator-red) atau alat untuk menganalisa irama jantung. Kemudian diberi epinephrine, namun jamaah tidak respon,” imbuh dia.
Segala usaha telah dikerahkan oleh tim yang bertugas selama kurang lebih 45 menit, namun nyawa Jemaah tidak berhasil ditolong. Kemudian, Jemaah dinyatakan meninggal dunia pukul 13.38 WAS (Waktu Arab Saudi).
Sesampainya di Bandara Juanda Surabaya, Jemaah yang meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka di Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas. Selain itu, juga akan mendapatkan asuransi kematian masing-masing dari Kemenag senilai Rp 55 juta dan Rp 125 juta dari maskapai penerbangan.
Komentar telah ditutup.