GRESIK- beritautama.co- Jumlah bed occupation rate (BOR) untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umar Ma’sud di Pulau Bawean dengan tipe D, saat ini masih rendah yakni 20-25 persen dari 50 tempat tidur (TT) .
“Jika dijadikan tipe C, harus ada 100 tempat tidur. BOR bisa turun menjadi 5-10 persen dan secara nasional kinerja dianggap turun.. Untuk memaksimalkannya, perlu anggaran Rp 10 miliar khusus untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM), alat kesehatan dan alat dokternya,”ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, Mukhibatul Khusnah mendampingi Wakil Bupati (Wabup), Aminatun Habibah (Bu Min), didampingi Asisten Administrasi Umum Pemkab Gresik, Abu Hassan, Dirut RSUD Umar Mas’ud, Didik Hariyanto dalam kunjungi RSUD Umar Mas’ud, guna untuk memastikan pelayanan kesehatan disana berjalan sesuai yang diharapkan masyarakat di Pulau Bawean, Jum’at (03/06/2022).
Saat ini, total pegawai di RSUD Umar Mas’ud sebanyak 130 pegawai dengan jumlah tenaga kesehatan (Nakes) sebnayk 80 orang yang didukung Nakes Puskesmas Tambak sebanyak 56 dan 54 Nakes Puskesmas Sangkapura. Untuk itu, perlu adanya tambahan Nakes. Sebab, nakes yang ditempatkan di Bawean tidak pernah lama dengan adanya mutasi atau penempatan kembali tenaga kesehatan ke daratan.
Sementara itu, Dirut RSUD Umar Mas’ud dr. Didik Harianto, berharap kekurangan nakes dengan rekrutmen dari penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) maupun PPPK.
“Ada metode poin khusus untuk warga Bawean agar mempermudah masyarakat Bawean menjadi ASN untuk memenuhi kebutuhan Nakes di Bawean,”keluhnya.
Untuk semua ASN yang bertugas di pulau Bawean, Didik minta mentaati perjanjian kontraknya.
“Jangan setahun dua tahun sudah pindah, terjadi kekurangan lagi sehingga kinerja dan pelayanan tidak bisa maksimal, Jangan seperti buat batu loncatan saja untuk jadi ASN. Harus punya komitmen dan motivasi kuat untuk bertugas di Bawean,”tandasnya.
Menanggapi hal tersebut Wabup menyampaikan rekrutmen PPPK baik tenaga kesehatan dan guru untuk Pulau Bawean mekanisme dari pusat .Namun honor yang diberikan melalui APBD Gresik.
“Kami sedang berusaha mengembalikan ke tempat terdekat agar ada motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya tanpa ada alasan jauh dari keluarga maupun jarak tempuh baik ASN di daratan maupun yang ada di Bawean, “ujar dia.
Bu Min menegaskan Pemkab Gresik tidak akan tutup mata untuk kesejahteraan nakes di Pulau Bawean.
“Insya Allah kalaupun ada peningkatan-peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) di Kabupaten Gresik, prioritas utamanya adalah nakes yang ada di Pulau Bawean, “kata Wabup Bu Min.
Dia mengaku pernah mendengar kalau RSUD Umar Mas’ud kurang maksimal, tapi keluhan tersebut harus jawab dengan dengan kinerja yang baik.
“Kita tetapkan niat kita untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik di Bawean.
Kita tingkatkan SDM agar apa yang menjadi keluhan masyarakat. Salah satunya harus berlomba lomba untuk sekolah spesialis,”tandas dia.