LAMONGAN- beritautama.co-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan terus mendorong pendamping desa untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dengan melakukan pendekatan akronimtis.
“Ini untuk menuju perencanaan dan pelaksana pembangunan desa yang tematik, holistik, integrasi, dan spasial atau yang biasa kita sebut dengan pendekatan akronimtis,” tutur Bupati Yuhronur Efendi (Pak Yes) dalam pelatihan peningkatan kapasitas mandiri Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Lamongan, Selasa (09/08/2022)
Saat ini, desa-desa di Lamongan 97 desa bertatus mandiri, 189 berstatus maju, dan 176 berstatus desa berkembang. Melihat masih banyaknya desa yang belum masuk kedalam status mandiri Pemkab Lamongan terus mendorong pemerintah desa untuk menjadi sistem pemerintahan yang regional, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
“Kalau sudah mencapai ini ciri-ciri itu dapat dikatakan pemerintahan yang moderen. Dan yang paling penting itu Akuntabel atau terukur, semuanya itu ada ukurannya atau ada indikatornya, jadi tidak semata-mata dikatakan desa maju, tapi tidak ada ukurannya,” jelas dia.
Selain itu, Pemkab Lamongan juga terus berupaya menuju manajemen pemerintahan yang moderen dan berstandar internasional. Terlebih, sambung dia, adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, harus diseiringi dengan peningkatan pola-pola perkembangannya.
“Dengan membentuk pendamping-pendamping yang kompeten, terus mendampingi, serta membersamai desa dan memanfaatkan teknologi informasi untuk mencapai tujuan SDGs,” ujar dia.
Sebagai tenaga pendamping profesional, menurut Pak Yes, peningkatan kapasistas dan kapabilitas merupakan hal penting untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas.
“Momentum ini merupakan hal yang sangat penting dan pemerintah akan mendukung langkah-langkah setrategis pendampingan desa. Dan ketika ini berhasil tentu dapat meningkatkan layanan publik yang nantinya untuk mengatasi kesenjangan dan ketahanan sosial budaya masyarakat desa,” ucap Pak Yes
Esensi ketahanan sosial, lanjut dia, yaitu masyarakat desa yang saling gotong royong dan berpadu. “Kita terus menumbuhkan sosial dan budaya gotong royong di masyarakat seperti kita melakukan peliharan, memberikan dorongan untuk menjadi desa mandiri,” ujar dia.
Sedangka Ketua APDI Kabupaten Lamongan Iskandar mengatakan, harus ada keselarasan antara pemerintah pusat dengan desa.
“Kita seluruhnya harus menyelaraskan program-program dari pusat hingga desa,” pungkas dia.lut