GRESIK- beritautama.co- Selain melakukan himbauan agar tidak parkir sembanrangan dan melakkan penindakan juru parkir (jukir) nakal, Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik terus berupaya untuk memaksimalkan pendapatan dari retribusi parkir di tepi jalan umum dari tahun ke tahun selala jeblok.
Setoran retribusi parkir tepi jalan dinilai rendah sedangkan untuk di wilayah perkotaan para pengguna jasa parkir terbilang cukup banyak. Untuk itu, Kepala Dishb Gresik Tarso Sugito bersama anggotanya secara diam-diam memantau yang sebenarnya terjadi di lapangan dengan berkeliling jalanan di Gresik. Selain melakukan pemantauan, Tarso mengamati kondisi yang terjadi di lahan-lahan parkir. Baik itu keramaian titik parkir hingga kinerja juru parkir (jukir).
Tarso menyebut, agenda keliling jalanan ini selain memantau apa yang sebenarnya terjadi di lapangan juga sedang memetakan potensi tambahan titik parkir.
“Ini sedang memantau di lapangan mengenai potensi parkir tepi jalan. Sebab PAD yang masuk selama ini sedikit dan kami berupaya untuk mendongkrak itu. Apakah bisa ditambah titik parkir atau bagaimana nanti,” ucapnya kepada awak media, Jum’at (15/07/2022)
Pihaknya akan melakukan kajian mengenai penambahan titik parkir hingga potensi tambahan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir tepi jalan. Hingga akhir Mei lalu, pendapatan dari retribusi parkir baru mendapai Rp 864.953.393. Jumlah itu masih terhitung minim lantaran targetnya mencapai Rp 9 miliar.
Tarso mengaku akan terus dilakukan komunikasi agar para jukir dan koordinator bekerja maksimal. Sehingga banyaknya pengguna jasa parkir di Gresik ini dapat mendongkrak PAD.