GRESIK – beritautama.co- Pemerintah pusat kembali mensyarakatkan vaksin booster sebagai syarat mobilitas masyarakat. Hal tersebut berdasarkan hasil dari Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Kebijakan tersebut baru akan dilaksanakan paling lama dua pecan kedepan.
Ternyata, masyarakat Gresik yang sudah vaksin booster masih rendah. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, baru ada 236.507 masyarakat yang melakukan vaksin booster atau 23,38 persen. Sedangkan masyarakat yang sudah vaksin dosis pertama sebanyak 965.032 orang.
Capaian paling rendah adalah dosis booster untuk remaja. Dari 117.298 remaja yang sudah vaksin dosis 1, hanya 4.539 atau 3,70 persen remaja yang melakukan booster. Begitu pula masyarakat umum, meski vaksin booster kategori ini sudah mencapai 151.933 orang, namun jika diprosentase dengan yang sudah dosis 1 sebanyak 501.573 baru mencapai 21,15 persen.
Kepala Dinkes Gresik dr Mukhibatul Khusna mengatakan fasilitas kesehatan (faskes) terutama puskesmas terus membuka vaksinasi dosis 1,2 dan dosis booster setiap harinya. Pengunjung pun juga cukup ramai. Hanya saja, lanjut dia, ketika sudah tidak dipersyarakatkan terjadi penurunan permintaan booster.
“Mudah-mudahan masyarakat kembali berbondong-bondong ke puskesmas. Untuk vaksin setiap hari ada, baik dosis 1,2 dan 3,” ucap dia kepada awak media, Rabu (06/07/2022).
Pihaknya meminta agar masyarakat segera ke puskesmas, mengingat pemerintah pusat kembali mensyaratkan booster untuk syarat perjalanan. Hal ini tentunya untuk mencegah adanya lonjakan covid-19.
Kasus covid-19 di Gresik, sambung dia, memang masih ada. Namun jumlahnya tidak banyak. Jika dilihat data, dalam beberapa bulan terakhir kasus aktif di Gresik di bawah angka 20.
“Hari ini ada 11 orang yang dinyatakan aktif covid-19,” pungkas dia.