GRESIK – Beritautama.co – Kecamatan Menganti yang berbatasan dengan Kota Surabaya di sebelah timur ini melingkupi sebanyak 22 desa, dan merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Gresik dengan jumlah penduduk 144.028 menurut data BPS tahun 2020.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah (Bu Min) mengawali kegiatan ngantor di desa, Kamis (31/03/2022) dengan mengunjungi UMKM produksi tahu Sumber Makmur milik Hj Iswati di Desa Boteng Kecamatan Menganti yang berproduksi sejak tahun 2011.
Ternyata, tahu hasil produksi Hj Iswati tidak hanya menyuplai di daerah Gresik, juga memasarkan hasil produksinya hingga ke Kota Surabaya, Sidoarjo dan wilayah Madura. Untuk operasi sehari-hari, UMKM Tahu Sumber Makmur menyerap 60 tenaga kerja yang memproduksi ratusan tahu setiap harinya.
Selanjutnya, Wabup bergeser ke UMKM kerajinan rotan di Desa Gadingwatu yang sudah berjalan sejak 20 tahun lebih,. Saat ini, dikelola oleh generasi kedua.
“Menjelang Idul Fitri seperti saat ini, kenaikan omsetnya hingga mencapai 30-40%. Daerah pemasarannya tersebar dari Banyuwangi, Lumajang, Situbondo, Jember, Solo, dan tentunya Surabaya,” ujar H. Eko, generasi kedua pelaku UMKM kerajinan rotan.
Dari diskusi pelaku UMKM bersama Wabup Bu Min dapat ditarik satu benang merah dimana situasi pandemi Covid-19 menyebabkan dampak penurunan omset yang luar biasa.
“Dan patut disyukuri bahwa seiring dengan menurunnya pandemi Covid-19 omset bisa kembali meningkat,”ujar Bu Min.
Namun, ada keluhan masih adanya praktek rentenir yang merugikan masyarakat, apalagi disaat pandemi kemarin dimana penghasilan menurun dan kebutuhan terus berjalan.
Terkait praktik rentenir, Bu Min menjelaskan bahwa PD BRPR Bank Gresik sudah memiliki jawaban atas fenomena tersebut, yaitu kredit tanpa agunan bagi para pelaku usaha. Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat bisa mendapat pinjaman dengan bunga rendah dan tanpa jaminan.<>