Make Proud Farmers, Please!

Beritautama.co - Maret 10, 2022
Make Proud Farmers, Please!
 - (Beritautama.co)
|
Editor

PROBLEMA penyaluran pupuk bersubsidi yang berantakan ke masyarakat (baca-petani), masih terjadi setiap tahunnya. Meskipun telah berganti-ganti rezim dalam pemerintahan, tetapi sampai saat ini belum juga tuntas.

Berbagai permasalahan yang timbul karena  luput dari perhatian pemerintah pusat bahwa di daerah ini tidak hanya sektor pertanian yang membutuhkan pupuk bersubsidi. Namun sektor perikanan juga membutuh pupuk subsidi.

Prinsip petani tambak agar mendapat biaya produksi semurah mungkin untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Jika menggunakan pakan ikan (pelet) dalam budidaya ikan di tambak air tawar, justru tidak cukup biayanya dan malah merugi. Tak salah, ada petani tambak di Kabaupaten Lamongan yang melakukan unjukrasa ketika pupuk untuk sektor pertambakan dikurangi.  

Permasalahan lain yang juga belum tuntas bertahun-tahun yakni  alokasinya pupuk subidisi bagi petani tidak pernah kuotanya terpenuhi 100% dari kebutuhan sesuai dari pengajuan. Hal ini, sudah menjadi pemicu keributan di petani.

Diperparah lagi, penyaluran pupuk ini seringkali tidak sesuai dengan musim tanam dan musim panen.  Di Indonesia ini, hanya mengenal 2 musim yakni musim penghujan dan musim kemarau. Petani di Indonesia yang rata-rata mengandalkan sawah tadah hujan, mereka memulai masuki musim tanam ketika curah hujan tinggi. Dengan demikian, kebutuhan pupuk subsidi meningkat di musim tanam. Begitu juga petani tambak, mereka mulai menabur benih ikan di musim penghujan karena tambak terisi air hujan.

Namun barang (pupuk subsidi) yang dibutuhkan justru tidak tersedia. Makanya petani merasakan pupuk langka ketika mereka membutuhkan. Permasalahan pola distribusi ini, yang membuat keberadaan barang ini kerap hilang di pasaran, Padahal, pemerintah selalu mengklaim produksi dari pupuk ini sudah mencukupi. Sekali lagi, yang dicari petani adalah pupuk subsidi. Kalau mekanisme tetap menggunakan pupuk bersubsidi, maka sediakan saja barangnya sesuai kebutuhan dan sesuaikan dengan musim tanam dan musim penghujan.

Pola rencana dasar kebutuhan kelompok (RDKK) sampai elektronik rencana dasar kebutuhan kelompok (e-RDKK), penulis pikir tidak menyelesaikan persoalan. Karena setiap tahun pasti seperti ini masalahnya.

Semua problematika tersebut bisa terselesaikan. Tentu perlu sistem pendataan yang canggih agar insentif tersebut bisa tepat sasaran. Maka, ada langkah-langka yang harus dilakukan pemerintah

Pertama, pola pendataan yang canggih agar petani bisa terdata secara faktual. Data menjadi hal yang sangat mendasar. Kedua, mekanisme bantuan diberikan langsung tunai kepada petani agar mereka memiliki ‘proud’sebagai petani. 

Ketiga, supporting system dari peran Pemerintah Daerah dengan menjaga keberlangsungan infrastrukturnya; jaringan irigasi, sumur bor, pintu air, jalan usaha tani dan jalan produksi perikanan.

Kalau masih tak menyelesaikan masalah, pola pendistribusian pupuk subsidi dihapus saja, diganti insentif uang bagi petani dan petambak. Kareana masyarakat lelah setiap tahun menghadapi problematika yang sama. Apalagi di Kabupaten Gresik identik dengan lumbungnya pupuk. Apa perlu setiap tahun, petani dan petambak Gresik turun jalan menggelar demonstrasi dengan persoalan yang sama?. Make proud farmers, please !.

M Syahrul Munir (Ketua F-PKB DPRD Gresik)

Tinggalkan Komentar

Terkini Lainnya

DPRD Gresik Siapkan Regulasi Penuhi Kebutuhan Perumahan yang Layak dan Terjangkau

DPRD Gresik Siapkan Regulasi Penuhi Kebutuhan Perumahan yang Layak dan Terjangkau

Berita   Daerah   Sorotan
DPRD Gresik Tawarkan Berbagai Skema dan Formula Solusi di Mengare

DPRD Gresik Tawarkan Berbagai Skema dan Formula Solusi di Mengare

Berita   Daerah   Headline   Pemerintah   Sorotan
Minibus Seruduk Truk di Gresik, 8 Orang Luka

Minibus Seruduk Truk di Gresik, 8 Orang Luka

Berita   Daerah   Hukum   Sorotan
Asyiknya Ngopi Santai Sambil Mancing di Taman Wisata Edukasi Al-Hambra

Asyiknya Ngopi Santai Sambil Mancing di Taman Wisata Edukasi Al-Hambra

Berita   Daerah   Sorotan
Wabup Gresik Berharap Kantor Ranting NU Sembayat Jadi Solusi Persoalan Nahdliyyin

Wabup Gresik Berharap Kantor Ranting NU Sembayat Jadi Solusi Persoalan Nahdliyyin

Berita   Daerah   Sorotan
Sepakat Masukan Dewan, PT Gresik Migas Akuisisi SPDN Campurrejo

Sepakat Masukan Dewan, PT Gresik Migas Akuisisi SPDN Campurrejo

Berita   Daerah   Ekonomi   Headline   Pemerintah   Sorotan
DPRD Gresik Sarankan Sekolah Rakyat Prioritaskan Terima Siswa Putus Sekolah dari Keluarga Tak Mampu dan Yatim

DPRD Gresik Sarankan Sekolah Rakyat Prioritaskan Terima Siswa Putus Sekolah dari Keluarga Tak Mampu dan Yatim

Berita   Daerah   Pemerintah   Pendidikan   Sorotan
Polres Gresik Amankan 160 Paket Sabu dari 6 Tersangka Jaringan Narkoba

Polres Gresik Amankan 160 Paket Sabu dari 6 Tersangka Jaringan Narkoba

Berita   Daerah   Hukum   Sorotan
DPRD Gresik Minta Ada Local Wisdom dalam Pembagian DBH Migas ke Masyarakat Desa

DPRD Gresik Minta Ada Local Wisdom dalam Pembagian DBH Migas ke Masyarakat Desa

Berita   Daerah   Headline   Pemerintah   Sorotan
Bupati Gresik Kenalkan Koperasi Merah Putih yang Diinisiasi Presiden Prabowo

Bupati Gresik Kenalkan Koperasi Merah Putih yang Diinisiasi Presiden Prabowo

Berita   Daerah   Pemerintah   Sorotan
SIG Umumkan Rencana Buyback Saham Rp300 M

SIG Umumkan Rencana Buyback Saham Rp300 M

Berita   Ekonomi   Nasional   Sorotan
Diperkuat Megatron, GPPI Optimis Juara Proliga 2025

Diperkuat Megatron, GPPI Optimis Juara Proliga 2025

Berita   Olahraga   Sorotan
Perjanjian Beli Air Umbulan, Perumda Giri Tirta masih Hutang ke PDAB Jatim Rp 100 M

Perjanjian Beli Air Umbulan, Perumda Giri Tirta masih Hutang ke PDAB Jatim Rp 100 M

Berita   Daerah   Headline   Pemerintah   Sorotan
IDUL-FITRI-1446-IKLAN-FRAKSI-scaled