GRESIK, Berita Utama – Warga Perumahan Gresik Kota Baru (GKB) di Desa Randuagung Kecamatan Kebomas mengeluhkan drainase yang buruk. Sebab, setelah dibukanya underpass di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo dan berdirinya bangunan SMA Muhammdiyah 1, air hujan meluber hingga menggenangi permukiman warga disana.
“Keluhan warga disampaikan ke saya karena sejak ada underpass, air hujan larinya ke perumahan. Jalan baru yang dibangun pemerintah, elevansinya lebih tinggi dari pemukiman. Begitu juga berdirinya SMA Muhammdiyah 1 membuat air hujan mengenangi perumahan,”ujar Anggota DPRD Gresik, Mega Bagus Saputro.
Padahal sebelumnya,sambung politisi PDIP itu, air hujan sudah bagus alirannya sehingga tak mengenangi pemukiman. Tetapi, sejak ada underpass dan bangunan SMA Muhammadiyah 1, air hujan mengalir ke perumahan karean drainase tak representatif.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DCKPKP) Gresik Ida Lailatussa’diyah mengatakan setidaknya disebabkan oleh dua hal yakni pola hidup masyarakat setempat serta tingginya sedimentasi.
“Kalau melihat pola hidup masyarakat itu cuek, gak ada kerja bakti, ya sama aja. Kami , untuk memberishkan saluran dengan 9 tim tiap hari, sampah itu masih banyak ditemukan,” kata dia kepada beritautama.co, Jumat (15/12/2023).
Menurutnya, tingginya sedimentasi juga bisa disebabkan karena saluran atau drainase tersebut sudah berusia lama. Sehingga diperlukan perbaikan ulang.
“Bisa juga kondisi saluran itu sedimentasi tinggi sudah waktunya perbaikan,” imbuh dia.
Ida menegaskan bahwa, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam menangani masalah tersebut. Melainkan juga diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat setempat.
“Pemerintah memfasilitasi, sedangkan masyarakat bagaimana bisa memanfaatkan saluran itu sesuai dengan fungsinya. Kadang dibangun saja, itu ditutup sama masyarakat. Memang harus pendekatan, sehingga bagaimana masyarakat itu ikut merasa memiliki,” tandasnya.
Komentar telah ditutup.