GRESIK – Beritautama.co – Ada beberapa faktor utama yang menjadi penyebab molornya proyek Jembatan Klampok di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Gresik Achmad Hadi.
Menurutnya, keterlambatan terjadi sejak awal bulan pengerjaan dilakukan. Hal itu berdasarkan pada laporan reguler tim teknis dan konsultan pengawas.
“Ada waktu sekitar 2 minggu yang kontraktor tidak bisa efektif berprogres yaitu lokasi pemancangan sempat terendam air hujan cukup lebat, sehingga perlu waktu beberapa hari untuk proses pengeringan lokasi,” ujarnya saat dikonfirmasi beritautama.co, Kamis (13/10/2022).
“Faktor keterlambatan berikutnya yakni dikarenakan adanya reschedule pengiriman box top bottom,” imbuhnya.
Namun, lanjutnya, sebelum berakhirnya masa kontrak telah dilaksanakan tahapan dan item pekerjaan struktur utama jembatan, antara lain pemasangan sebanyak 53 tiang pancang, pengecoran landasan bawah untuk tumpuan konstruksi, dan pemasangan sebanyak 32 box top bottom. Bagian penunjang konstruksi jembatan lainnya yang sudah terpasang seperti TPT dan wingwall.
“Sedangkan item pekerjaan yang tersisa sekitar kurang lebih 25 persen yang akan dilanjutkan. Yaitu pembuatan lantai beton bertulang di atas konstruksi box top bottom yang di-finishing dengan lapisan atas aspal. Selain itu, juga ada pemasangan pelengkap jembatan berupa pagar railing,” tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, proyek Jembatan Klampok di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, dipastikan molor. Proyek belum rampung digarap meski kontrak untuk pengerjaan proyek telah berakhir pada 11 Oktober 2022 kemarin. Untuk itu, Kepala Dinas (Kadin) Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Gresik Achmad Hadi memberi perpanjangan waktu kepada kontraktor untuk menyelesaikannya. (feb/zar)