SUMENEP – Beritautama.co – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sumenep me-lockdown sekolah selama 10 hari ke depan. Terhitung sejak tanggal 12-22 Februari 2022, sekolah diperintahkan untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Dari informasi yang berhasil dihimpun beritautama.co, pemberlakuan lockdown dilakukan lantaran ada 7 siswa dan 1 guru yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Atas kejadian tersebut, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Sumenep mengambil kebijakan lockdown agar Covid-19 tidak semakin merebak luas di sekolah tersebut, serta tidak berdampak buruk terhadap yang lainnya.
Berangkat dari kejadian itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep mengambil tindakan untuk melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan di sejumlah ruangan kelas.
Abdul Kadir, Sekretaris BPBD Sumenep menyampaikan bahwa sterilisasi tersebut dilakukan dalam rangka penanganan Covid-19 di Sumenep.
“Dengan adanya penyemprotan ini, kami berharap semua kelas bisa steril,” ujarnya.
Di samping itu, Kadir menjelaskan bahwa selama sepekan ke depan pihaknya akan melakukan penyemprotan di beberapa sekolah yang dikabarkan terpapar Covid-19, baik dari SD, SMP, maupun SMA.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa setelah mencuat kabar peredaran Covid-19 di beberapa sekolah di Sumenep, sebagian sekolah sudah menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). (smnp1/zar)
Komentar telah ditutup.