SURABAYA – Beritautama.co – Harga minyak goreng yang kembali naik memicu protes dari sejumlah kalangan masyarakat di Surabaya. Beberapa merasa kesal lantaran dengan kembali naiknya harga minyak goreng, usahanya harus berhenti sementara.
Buniati (47), penjual jajanan di Surabaya mengaku merasa sedih bercampur kesal karena harga minyak goreng yang mahal. Dia terpaksa harus berhenti jualan lantaran lonjakan harga ini.
“Gatau saya ga punya uang kalau mahal, untuk makan ga ada. Saya jualan jajan. Saya keliling di dua supermarket, ada satu kosong, satunya lagi mahal,” ungkap Buniati, Kamis (17/03/2022).
Sama halnya dengan Munide (30), Warga Undaan Peneleh. Dia sebagai masyarakat bawah cukup kecewa dengan kebijakan pemerintah. Namun dia tak bisa berbuat apa pun lantaran hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat.
“Kok sampai semahal segitunya, kalau bisa ya diturunkan biar rakyat bisa ngatur keuangannya. Soalnya keuangan bawah sedikit, bahan sembako mahal. Kecewa sih sama pemerintah. Tapi rakyat kecil cuma bisa ngikut aja, wong ga bisa apa-apa,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, di salah satu minimarket kawasan Undaan, hanya terdapat minyak goreng kemasan 2 liter seharga Rp49.200, sedangkan di lokasi lain, yakni di salah satu supermarket kawasan Dharma Husada, harga minyak 1 liter Rp24.900 dan 2 liter Rp49.250. (dvd/zar)