GRESIK – Beritautama.co – Dalam rangka meningkatkan wawasan dan Ide tentang konsep dan strategi Kabupaten Gresik dalam membangkitkan ekonomi pasca pandemi Covid-19, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Penghasilan Asli Daerah (PAD), rombongan Komisi I dan Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo nganggur kamerun ke Pemkab Gresik yang ditemui Wabup Aminatun Habibah (Bu Min), Senin (14/03/22).
Dijelaskan Bu Min, konsep dan strategi dalam pemulihan ekonomi Kabupaten Gresik pasca pandemi di mana saat ini Bupati Gresik lagi giat-giatnya melakukan ekspor berbagai produk UMKM yang ada di desa-desa.
“Kabupaten Gresik memiliki 2 wilayah yakni daratan di mana terdapat 16 kecamatan sedangkan di Kepulauan Bawean ada 2 kecamatan. Banyak produk atau olahan dari masing-masing wilayah yang sudah diekspor di antaranya batik, tenun, rotan, jeruk nipis, mangga, dan adenium. Sedangkan dari kepulauan ada gula aren dan produk olahan ikan yang dihasilkan dari Pulau Bawean,” papar Bu Min.
Kabupaten Gresik, lanjut dia, terus meningkatkan kualitas sebagai standar ekspor pascapandemi Covid-19 serta percepatan pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat. Pemkab melalui disparekrafbudpora dan diskoperindag juga bekerja sama dengan mal-mal yang ada di Kabupaten Gresik untuk memberikan ruang kepada para pelaku UMKM.
“Hal tersebut dilakukan guna memacu motivasi teman-teman UMKM dalam pemulihan ekonomi dan membuka lebar para investor untuk berinvestasi di Gresik serta digitalisasi semua lini salah satunya penerapan e-parkir atau parkir nontunai usaha pemerintah kabupaten dalam rangka meningkatkan pendapatan Penghasilan Asli Daerah (PAD),” imbuhnya.
Dalam kondisi pandemi, sambung dia, Kabupaten Gresik masih menjadi kabupaten investasi tertinggi di Indonesia. Bupati Gresik, lanjut dia, mempunyai program melalui Bank Gresik untuk meng-counter bank titil atau rentenir maka dengan 5 kantor cabang pembantu bisa memberikan kredit UMKM jalanan yang nilainya sedikit.
“Namun tanpa agunan dan bunga yang rendah, setelah adanya program itu nasabah Bank Gresik naik 150 persen,” ulasnya.
Untuk Penghasilan Asli Daerah (PAD) ditarget oleh DPRD Gresik sebesar Rp1,3 triliun. Sedangkan untuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) itu semua yang menentukan berkaitan dengan perizinan ataupun retribusi adalah pemerintah pusat dengan keuntungan warga masyarakat Gresik dapat bekerja di sana.
“Selain PAD dan APBD keunggulan Kabupaten Gresik lainnya dibantu oleh CSR di mana tidak dalam bentuk uang namun dalam bentuk program dan barang salah satunya menyediakan beasiswa kepada anak berprestasi, hafiz, tahfiz, dan anak kurang mampu,” tutupnya.