GRESIK – beritautama.co- Sebelum tutup tahun 2022 ini, target Universal Health Coverage (UHC) akhirnya telah dicapai. Sebab, dari jumlah penduduk Gresik 1.283.961 jiwa, 90 persen diantaranya sudah tercover jaminan kesehatan. Sisanya diusulkan kembali secara bertahap.
Sejak awal 2022, Dinas Sosial (Dinsos) Gresik terus berupaya menambah cakupan UHC itu. Caranya, terus mengusulkan kuota yang telah diberikan oleh Kementrian Sosial.
Padahal, pada Maret 2022, UHC di Gresik baru mencapai 78,87 persen atau 1.012.604 jiwa. Untuk mengcover kebutuhan itu, setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 100 miliar. Namun, Dinsos melihat peluang dimana kuota yang diberikan pusat belum dimanfaatkan maksimal.
Alhasil, pada Mei 2022, UHC di Gresik meningkat menjadi 84,87 persen. Peningkatan itu berasal dari usulan yang disetujui oleh Kementrian Sosial.
“Pertama, kami ajukan 46 ribu disetujui sekitar 38 ribu,” ucap Kepala Dinsos Gresik, dr Ummi Khoiroh kepada awak media, Minggu (31/07/2022).
Pada Juni 2022, capaian UHC kembali naik mencapai 88 persen. Terupdate pada awal Juli kemarin capaian UHC di Gresik telah mencapai 90 persen. Capaian itu telah memenuhi sesuai ditargetkan pada 2022 ini.
“Alhamdulillah, target tahun 2022 ini bisa diselesaikan lebih cepat 6 bulan,” imbuh dia.
Tambahan kuota dari Kementrian Sosial sebanyak 54 ribu yang memicu capaian UHC menjadi 90 persen itu. Kuota tersebut kemudian dimigrasikan dari kepesertaan Kartu Gresik Sehat (KGS). Namun, data jumlah angkanya baru keluar pada Senin (01/08/2022).
“Untuk SK sudah keluar pekan lalu. Tinggal data pasti di dashboard Kemensos yang keluar pada Senin,” tukas dia.
Pemerintah Indonesia telah menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN/KIS) sejak 1 Januari 2014. Jaminan kesehatan ini diamanatkan dalam Perpres 82/2018 untuk daerah mencapai UHC secara 100 persen.