GRESIK, Berita Utama – Proyek pembangunan gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik sempat dilakukan redesain atau desain ulang dari perencanaan awal. Alasan utamanya yakni agar enak, nyaman, dan indah dipandang mata dengan memanfaatkan panorama alam yang ada.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Cipta Karya Kawasan Perumahan dan Permukiman (DCKPKP) Gresik Ida Lailatussa’diyah dalam kegiatan refleksi akhir tahun 2022 dengan tajuk “ngopi santai” bersama media di Gresik, Selasa (20/12/2022).
“Itu bukan karena perencanaan tidak matang. Pertimbangan perencanaan awal mungkin tidak melihat pemandangan alam sekitar. Padahal, pemandangannya yang bagus. Ada perbukitan dan hamaparan sawah dan tambak yang bagus,” ujarnya kepada beritautama.co.
Dia sempat terkejut ketika mengetahui konsep bangunan yang hampir jadi itu seperti lorong-lorong di rumah sakit.
“Hanya tembok diganti dengan kaca lebih lebar dari perencanaan awal. Kan, bebannya bangunan jadi ringan.
Kemudian tampilan lebih luas. Sehingga perlu redesain, tapi hanya perubahan tampilan kaca. Juga kita ganti dengan kaca sliding di dapur,” imbuh dia.

Terkait kesalahan logo MUI di kaca yang menjadi temuan ketika Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) melakukan sidak, Ida Lailatussa’diyah mengaku kesalahan kontraktor. Sebab, tidak sesaui dengan gambar yang diberikan.
“Mereka kita tanya, gambarnya browsing di google. Padahal, sudah kita berikan gambar logonya. Makanya, kita minta diganti,”tegas dia.
Pembangunan gedung MUI Gresik tahap II sendiri menghabiskan total anggaran sebesar Rp 6,177 miliar tersebut akan berakhir kontraknya pada tanggal 23 Desember 2022 mendatang.
“Belum diserahkan dari kontraktor. Karena kontraknya berakhir 23 Desember ini,”tandas dia.
Komentar telah ditutup.