GRESIK-beritautama.co- Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Petani Tambak Rejo dari Desa Tambak Rejo Kecamatan Duduksampeyan melakukan unjukrasa di depan Mapolres Gresik, Rabu (08/06/2022).
Mereka menuntut polisi mengusut tuntas dugaan korupsi hibah mesin potong padi atau milling rice unit (MRU), bantuan dari Kementerian Pertanian senilai Rp 1,2 miliar oleh kepengurusan lama gabungan kelompok tani (Gapoktan) Brigade Tani Desa setempat.
“Ungkap..ungkap.ungkap korupsi, ungkap korupsi di Tambakrejo’,” teriakan sejumlah masa saat melakukan orasi di depan Mapolres Gresik.Berbagai poster dengan kata-kata pedas juga dibawa massa pengunjukrasa dalam aksi tersebut.
“Harapan kami agar dapat terungkap dugaan korupsi,”,ujar Moh Shodiqin selaku kuasa hukum Aliansi Petani Tambak Rejo.
Dijelaskan Moh Shodiqin, adanya dugaan korupsi diketahui saat kunjungan Menteri Pertanian di Desa Tambakrejo Duduksampeyan ketika panen raya (12/03/2021) silam. Ada satu mesin permanen padi, bantuan dari kementerian senilai Rp 1,2 miliar yang masih disimpan oleh kepengurusan Gapoktan lama.
“Tuntutan terkait dugaan korupsi sudah saya laporkan ke pihak kepolisian ,” imbuh dia.
Selain itu, dugaan korupsi juga pada penyelewengan bantuan belasan alat pertanian dan uang senilai Rp 150 juta oleh kepengurusan Gapoktan periode 2011-2019. Laporan tersebut mencuat pada 1 April 2022.
Korlap Aksi Anwar bersama masa mengancam akan melakukan unjuk rasa kembali besar-besaran apabila tuntutan ini tidak diungkap oleh pihak kepolisian.
“Kami tidak ingin kasus ini masuk angin. Untuk itu, kami menuntut usut uang hibah dengan tuntas,” tandasnya.
Akhirnya, masa aksi ditemui oleh Wakapolres Gresik Kompol Ari Galang Saputro.
“Masih kita kumpulkan bukti-bukti yang disetorkan, dan dari pihak kami akan terus melakukan progress penyidikan”, ucap dia.(mg2/zal)