GRESIK, Berita Utama – Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang dibiayai APBD Gresik dan proyek Jalan Poros Tengah Bawean yang dibiayai APBN, diharapkan dapat segera dioperasikan pada 2024 . Hal tersebut dikatakan Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) ketika meninjau proyek infrastrktur di Pulau Bawean, Minggu (15/10/2023)
” TPST Dibangun diatas tanah seluas 1,1 hektare. TPST ini dipersiapkan mengolah sampah sebanyak 2 ton perharinya. Mudah-mudahan menjadi solusi permasalahan sampah di Bawean. Saya berharap dengan adanya TPST ini menjaga kebersihan dan keindahan Pulau Bawean, “ujar dia.
Persoalan sampah di manapun tempatnya, sambung dia, akan menjadi tanggung jawab masyarakat dan pemerintah. Seluruh sampah baik organik maupun non organik akan benar-benar dipilah, untuk diolah sebagai material daur materi dan energi yang bermanfaat.
“Harus ada kesadaran berbasis wawasan lingkungan. Perlu adanya kolaborasi dari sektor private, pemerintah dan masyarakat secara langsung untuk menangani isu sampah, “ungkapnya,
Untuk progress pembangunan jalan poros tengah penghubung Tanjung Ori – Paromaan akan menambah nilai ekonomi warga Bawean.
“Rencananya jalan poros tengah ini menghubungkan bandara perintis Harun Tohir Tambak dengan pelabuhan Sangkapura semakin dekat, “kata dia.
Gus Yani beserta rombongan menyempatkan menghadiri program padat karya Unit Penerbangan Bandar Udara (UPBU) kelas II Harun Tohir. Menurutnya, program padat karyai merupakan bentuk tanggung jawab sosial. Karena memberikan manfaat kepada masyarakat. Sehingga diharapkan program tersebut berdampak pada pengurangan angka pengangguran.
“Karena kita tahu dengan kehadiran Bandara Harun Tohir telah berdampak sangat baik bagi peningkatan pendapatan masyarakat, “imbuh dia.
Maka, Gus Yani meminta program-program yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi harus memberi prioritas pada pembukaan lapangan kerja melalui padat karya tersebut.
Sedangkan Kepala UPBU Harun Thohir Tata Surya menjelaskan, kegiatan yang ketiga di Bandara Harun Tohir ini merupakan dalam rangka peningkatan perekonomian masyarakat melalui kegiatan pendukung program padat karya.
“Kegiatan ini diikuti 112 masyarakat berasal dari Desa Diponggo, Tanjung Ori dan Desa Grejeg Kecamatan Tambak, “terangnya.
Karena adanya pandemi, sambung dia, menyebabkan penurunan aktivitas di Bandara Harun Tohir. Imbasnya, penururunan kegiatan ekonomi masyarakat yang terkait secara langsung dengan aktivitas dan operasional bandara.
“Kami sangat sependapat bahwa program padat karya merupakan salah satu kunci untuk memulihkan daya beli masyarakat. Sekaligus menggeliatkan ekonomi di tingkat daerah usai masa pendemi, “pungkasnya.
Komentar telah ditutup.