NASIONAL – Beritautama.co – Dalam laporan yang dibeberkan oleh Komnas HAM dari hasil investigasi terkait tragedi Kanjuruhan, diketahui bahwa penembakan gas air mata merupakan pemicu utama jatuhnya banyak korban dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
“Ini memang standing point kami sejak awal. Gas air mata itu pemicu utama jatuhnya korban meninggal, luka-luka, ataupun trauma,” ujar Anggota Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (02/11/2022) kemarin.
Dia menyampaikan bahwa penembakan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan telah memicu jatuhnya 135 korban meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka ataupun trauma.
“Baik secara langsung maupun tidak langsung,” jelasnya.
Dia menerangkan bahwa terkait dengan pemicu secara langsung, penembakan gas air mata menjadi sesuatu yang mematikan apabila digunakan di dalam ruang tertentu dan kondisi tertentu.
“Seperti penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan yang bentuk ruangannya cenderung tertutup dan dipadati oleh penonton pertandingan sepak bola,” terangnya.
“Penyebab langsung salah satunya itu dilihat dari karakter gas air mata. Walaupun dia bukan sesuatu yang mematikan, dalam ruang tertentu, kondisi tertentu, dia bisa mematikan,” imbuhnya.
Adapun pemicu secara tidak langsung, lanjutnya, yakni terkait dengan penembakan gas air mata ke arah tribune yang menyebabkan banyak orang panik, lalu sesak napas, dan berujung pada kematian. (btu/zar)