GRESIK, Berita Utama – Banjir mengepung wilayah Gresik. Ratusan rumah, ratusan hektar sawah, dan beberapa fasilitas umum terendam di enam kecamatan, yakni Driyorejo, Menganti, Balongpanggang, Benjeng, Cerme, dan Manyar .
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan Kali Lamong, serta Sungai Bengawan Solo meluap sehingga membanjiri lingkungan sekitarnya.
Seperti di Kecamatan Menganti. Selain lingkungan Perumahan Omah Indah Menganti di Desa Bringkang yang tergenang, juga pada Jalan poros Desa (JPD) dengan tinggi air 10- 50 cm sepanjang kurang lebih 500 meter, jalan lingkungan tergenang 10-40 cm sepanjang 1.200 Meter. Selain itu, kurang lebih 1500 rumah warga tergenang dengan tinggi air 10-15 cm.
Di Perumahan Graha Menganti 2, jalan lingkungan tergenang air setinggi 10-40 cm sepanjang 900 meter, JPD tergenang 10-30 Cm. Termasuk fasilitas umum seperti masjid dan sekolah dasar.
Kemudian di Desa Mojotengah, sebanyak 240 rumah warga di Perum Menganti Emas, jalan lingkungan tergenang 20-60 cm, JPD tergenang 20-60 cm sepanjang 950 meter. Serta seluas 30 hektar persawahan dan 10 hektar tambak.
Banjir juga menggenangi Jalan Poros Desa Gempolkurung, yakni jalan lingkungan sepanjang 500 meter dengan tinggi air 20-50 cm, dan 46 rumah warga. Akibatnya, 3 orang harus mengungsi ke Kantor Balai Desa setempat.
Sementara itu, di Kecamatan Cerme, dua desa terdampak yakni, Desa Pandu yang menggenangi tambak seluas 3,5 hektar dan jalan Raya Lekerrejo Desa Dadapkuning tergenang setinggi 15 cm sepanjang 50 meter.
Banjir juga menggenangi ruas jalan Sumput – Semambung Kecamatan Driyorejo sepanjang 200 meter dengan tinggi air 10-30 cm. Serta, jalan lingkungan Perumahan Sumput Asri setinggi 10 – 15 cm sepanjang 200 meter. Untuk genangan di rumah warga mulai surut.
Banjir luapan kali Lamong di Desa Wotansari Kecamatan Balongpanggang menggenangi Jalan lingkungan dengan tinggi air 10-15 cm sepanjang 400 meter. Air yang menggenang di rumah warga dan JPD berangsur surut, namun seluas 35 hektar persawahan dan 12 hektar tegalan masih tergenang. Genangan air di Desa Dapet yang merendam rumah dan jalan lingkungan, juga berangsur surut.
Di Desa Banjaragung, Kecamatan Balongpanggang air setinggi 10-30 cm masih menggenangi jalan lingkungan sepanjang 300 meter, dan persawahan seluas 135 hektar. Untuk Desa Karangsemanding, genangan di Jalan Lingkungan dan Rumah warga mulai surut. Namun, Jalan Poros Desa masih tergenang setinggi 10-15 cm sepanjang 200 meter, serta 25 hektar sawah.
Di Desa Sekarputih, air yang merendam Jalan Poros Desa, Jalan Lingkungan, dan rumah warga berangsur surut. Sementara, di Desa pucung Jalan Poros Desa masih tergenang setinggi 10 – 40 cm sepanjang 500 meter, serta Jalan lingkungan tergenang 10 cm.
Banjir di Kecamatan Balongpanggang mulai meluas ke Kecamatan Benjeng. Seperti Desa Lundo, Jalan Lingkungan tergenang air setinggi 20-30 cm sepanjang 600 meter, dan 49 hektar persawahan. Selain itu, banjir menggenangi seluas 75 hektar persawahan di Desa Bengkelolor.
Banjir di Desa Deliksumber merendam 250 rumah warga dengan tinggi 10-30 cm, Jalan Poros Desa setinggi 10 – 40 cm sepanjang 500 meter, jalan Lingkungan tergenang 10-60 cm sepanjang 2500 meter. Selain itu, fasilitas umum berupa Masjid, Musholla, dan SD. Termasuk juga 100 hektar persawahan.
Banjir di Desa Sedapurklagen merendam halaman balai desa, Jalan Poros Desa sepanjang 1000 meter, jalan lingkungan sepanjang 1000 meter dengan tinggi air 10-60 cm juga menggenangi 25 rumah warga. Serta 130 hektar sawah dan tempat ibadah, balai desa, Puskemas Pembantu ikut terdampak.
Lalu, di Desa Kedungrukem banjir menggenangi sebanyak 198 rumah, 45 hektar persawahan, jalan lingkungan sepanjang 560 meter, dan jalan poros desa sepanjang 1500 meter dengan tinggi air 20 – 40 cm. Banjir juga menyebabkan kemacetan di Jalan Raya sepanjang 150 meter.
Di Desa Bulurejo, banjir menggenangi Jalan Lingkungan Desa sepanjang 400 meter, Jalan Raya Benjeng sepanjang 200 Meter dengan tinggi 20-40 cm. Beberapa Fasum juga tergenang mulai dari pasar, Puskesmas, Makoramil, dan Pendopo Kecamatan Benjeng. Termasuk 35 hektar persawahan.
Banjir di Desa Munggugianti merendam 50 hektar sawah, 25 rumah warga, jalan lingkungan sepanjang 1000 meter dengan tinggi air 20-50 cm. Dan di Desa Gluranploso, banjir merendam 60 hektar sawah serta jalan lingkungan Desa tergenang sepanjang 400 meter dengan tinggi air 20-40 cm.
Di Desa Bengkelolor, banjir menggenangi 75 hektar area persawahan. Untuk Desa Gluranploso, banjir merendam Jalan lingkungan desa dengan tinggi air 20-30 cm sepanjang 400 meter, dan 60 hektar sawah.
Kemudian, banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo menggenangi 4 rumah di bantaran setinggi 40 cm.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, Driatmiko Herlambang mengatakan, pihaknya telah menyiagakan personil, relawan, beserta sarana Evakuasi di lokasi kejadian.
“Kita juga koordinasi dengan Forkopimcam dan Pemdes setempat untuk memonitoring perkembangan banjir, khususnya di TMA Kali Lamong serta Bengawan Solo,” ujarnya Rabu (07/02/2024).
Selain itu, dia juga berkoordinasi dengan Dinas PUTR Gresik dan BBWS untuk menyiapkan pompa air di Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo.
“Termasuk pendataan dampak banjir, dan kita tadi evakuasi warga Perumahan Oma Indah dan Perum Graha Menganti 2 ke tempat pengungsian,” tandasnya.
Komentar telah ditutup.
