GRESIK – Beritautama.co – Audiensi Aliansi Warga Wotan bersama aktivis yang tergabung dalam Gerakan Penolak Lupa (Gepal) dengan PT Avia Avian berjalan cukup alot, Kamis (13/10/2022). Sebab, 15 perwakilan massa aksi tidak ditemui secara langsung oleh pemilik otoritas pengambilan kebijakan di dalam perusahaan.
Audiensi massa aksi yang ditengahi oleh Camat Panceng dan Kepala Desa Wotan itu hanya menghasilkan bahwa tuntutan yang disampaikan akan diteruskan dan dikomunikasikan lagi kepada pimpinan perusahaan. Termasuk memberikan tenggat waktu selama satu minggu untuk merumuskan keputusan.
Syah Alwan, Ketua Karang Taruna Desa Wotan menyampaikan bahwa ada delapan tuntutan warga Wotan yang ditujukan kepada pimpinan perusahaan.
“Harus mengutamakan warga Wotan bisa menjadi pekerja tenaga non-skill karena berada di ring satu. Termasuk apabila ada pengurangan karyawan harus di luar warga Wotan, dan jika ada warga yang berhenti bekerja harus mencari pengganti dari warga Wotan sendiri,” ujarnya saat ditemui beritautama.co seusai audiensi, Kamis (13/10/2022).
Selain itu, lanjutnya, warga juga menuntut pimpinan perusahaan agar mengganti pihak outsourcing di PT Avia Avian yang sudah semena-mena dan tidak ada keberpihakan terhadap warga Desa Wotan.
“Hentikan segala bentuk intimidasi perusahaan kepada pekerja yang ingin mendirikan serikat buruh,” tegasnya.
Dalam aksinya, warga mengancam akan melakukan penutupan terhadap perusahaan apabila dalam waktu seminggu belum ada kepastian. Termasuk akan membawa massa aksi yang lebih besar lagi.
Sementara itu, pihak PT Avia Avian yang diwakili oleh Jajang menerima semua tuntutan dari warga. Pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pimpinan manajemen.
“Kita akan segera menyampaikan tuntutan warga kepada atasan,” tukasnya. (feb/zar)