GRESIK- beritautama.co- Warga Desa Bulurejo Kecamatan Benjeng mengeluhkan keberadaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah di desanya. Sebab, banyak warga dari luar desa yang membuang sampah di situ. Padahal, TPS tersebut untuk kepentingan warga Desa Bulurejo dalam membuang sampah. Karena dipebuhi sampah yang dibuang dari desa lain, akhirnya sampah menumpuk dan meluber di pinggir jalan.
Menurut Partini (45) warga Dusun Balongwangon Desa Bulurejo yang rumahnya yang tidak jauh dari lokasi TPS Desa Bulurejo mengaku bau tidak sedap dan sampah berceceran menjadi pemandangannya sehari-harinya.
“Biasanya ada petugas yang mengambil sampah. Pokoknya setiap pagi hari,” ujar dia.
Ditambahkan, kesadaran masyarakat terhadap sampah dinilai masih rendah sehingga sampah meluber dan tercecer hingga di jalanan. Sehingga, petugas yang setiap pagi mengambil sampah pun kerepotan.
” Warga membuang sampah seenaknya sendiri. Tidak dimasukkan ke dalam box kosong, melainkan dibuang di pinggir jalan,” keluh dia.
Kepala Desa (Kades) Bulurejo Imam Shofwan membenarkan adanya warga dari luar desa yang membuang sampah di TPS desanya. Sehingga, TPS Bulurejo meluber hingga ke jalan sejak 2018 silam.
“Saya pernah menemui langsung pembuang sampah dari luar desa. Saat itu, saya stand by di dekatnya TPA, sejak habis Maghrib sampai Isya. Dari 23 orang pembuang sampah, 19 orang berasal dari luar Desa Bulurejo,” ujar Iwan- sapaan akrab Imam Shofwan- saat ditemui kepada beritautama.co, Senin (04/07/2022) .
Ternyata, pengakuan Kades Iwan bukan omong kosong. Seperti pengakuan Ana (42) warga Desa Dermo Kecamatan Benjeng yang juga pemilik warung di depan TPS Desa Dermo.
“TPA sini memang tidak dipakai. Karena dekat dengan pemukiman warga,” katanya.
Sampah-sampah yang laku dipasaran berupa plastik dan kardus biasanya dijual ke pengepul. Juga ada koordinator Bank Sampah di tingkat RT, yang menampung sampah untuk dijual ke pengepul.
“Sisa sampah-sampah dari warga sini, biasanya dibuang ke (TPS) Bulurejo. Kalau plastik dikumpulkan untuk dijual ke pengepul,” jelasnya.
Kondisi yang sama dilakukan warga Desa Gluranploso Kecamatan Benjeng. Seperti pengakuan Rudi (35) warga Desa Gluranploso salah satu pedagang di Pujasera yang terletak di baratnya Balai Desa Gluranploso.
“Untuk (TPS) di Desa Gluranploso belum ada. Dulunya sempat ada, namun sekarang alih fungsi menjadi gudang Gapoktan,” ungkap dia.
Dikatakan, warga Gluranploso membakar sampah yang bisa dibakar. Kalau sampah yang tidak bisa dibakar seperti sayuran, dibuang ke TPS Bulurejo. Mg2