SUMENEP – Beritautama.co – Video berisi tudingan ibu-ibu terhadap petugas Pelabuhan Tarebung cocok memakai baju preman lantaran diduga menerapkan sistem calo viral beredar luas di masyarakat. Video tersebut direkam oleh salah satu warga Sapudi yang hendak berangkat arus balik, namun tidak bisa masuk ke dalam lantaran kapal feri sudah penuh.
Dalam video itu, tampak ibu-ibu menyampaikan rasa kekecewaannya lantaran sudah dua kali antre dengan memegang tiket, namun tetap tidak bisa masuk.
Ibu-ibu tersebut bernama Nur Hayati, dia merupakan warga asal Lampung, Pulau Sumatra.
Nur Hayati menyampaikan bahwa dirinya sudah membeli tiket resmi, bahkan sudah mengikuti sesuai dengan prosedur yang ada, mamun masih cenderung dipermainkan oleh oknum.
“Kalau perlu mereka itu pakai preman, pakaian calo, gak perlu pakai seragam-seragam seperti itu,” ujarnya.
Menurut pengakuannya, dirinya sudah dua kali dijanjikan bakal masuk karena dirinya sudah memegang tiket keberangkatan, namun lagi-lagi dirinya hanya menjadi korban janji.
“Mengecewakan, kita padahal beli tiket resmi,” tegasnya.
Selain itu, dalam video tersebut juga terlihat bapak-bapak menyodorkan tiket keberangkatan yang dibelinya, namun dia juga mengalami nasib yang sama dengan penumpang lain, yakni tertolak untuk masuk kapal feri.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Ketua Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Sapudi Iwan mengakui bahwa pihaknya kewalahan lantaran petugasnya sedikit yang bertugas.
“Kami tidak mau menyalahkan siapa-siapa dalam hal ini, karena ini kendalanya juga di petugasnya yang sedikit,” katanya, Kamis (19/05/2022) kemarin.
Pria yang baru bertugas bulan Januari 2022 kemarin itu mengaku sangat kewalahan lantaran menangani penumpang yang mencapai 500 orang.
“Saya baru pertama kali di sini, tugas kami memberikan pelayanan prima pada masyarkat,” ujarnya.
Disinggung terkait kejadian pada 17 Mei 2022 lalu soal terjadinya cecok antara masyarakat dengan beberapa petugas di Pelabuhan Tarebung, Iwan tetap kukuh menyampaikan bahwa hal itu karena keterbatasan petugas. (san/zar)