GRESIK, Berita Utama – Masyarakat di kota yang diasumsikan tingkat pendidikannya lebih tinggi, ekonominya lebih mapan serta melek teknologi informasi, ternyata tingkat partisipasi masyarakat (parmas) di wilayah Gresik Kota pada Pemilukada 2020 lalu, lebih rendah dari target nasional tingkat parmas 77,5 %.
“Kecamatan Gresik dengan tingkat parmas 66 persen. Sedangkan Kecamatan Kebomas tingkat parmas 74 persen,”ujar Komisioner Divisi SDM dan Parmas KPUD Gresik Makmun dalam Gathering Bersama Wartawan Gresik, Rabu (16/11/2022).
Selain itu, ada beberapa kecamatan di Gresik yang belum memenuhi target nasional tingkat parmas di dua pemilu terakhir baik Pemilu 2019 maupun Pemilukada 2020. Untuk Pileg 2019, parmas di Kecamatan Tambak hanya 60 %, Kecamatan Sangkapura 66%, dan Kecamatan Panceng 74%.
“Sedangkan Pemilukada tahun 2020, tingkat parmas di Kecamatan Tambak 70 persen, Sangkapura 71 persen dan Panceng 72 persen,” terangnya.
Kendati demikian, ada juga beberapa Kecamatan yang melampaui target parmas tingkat nasional. Seperti Kecamatan Wringinanom, Kedamean, Cerme, dan Duduksampeyan.
“Dari data tersebut menjadi pekerjaan rumah bersama tingkat parmas di area perkotaan masih butuh perhatian untuk ditingkatkan lagi,” jelasnya.
Makmun mengaku khawatir kondisi tren pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir juga mempengaruhi parmas saat Pemilu 2024 mendatang. Pasalnya ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi saat kondisi tersebut. Sehingga hal tersebut juga menjadi bayang-bayang masyarakat dalam berpartisipasi dalam Pemilu.
Secara umum, parmas dalam Pemilu 2019 dan 2020 mengalami pergerakan fluktuatif. Sesuai prosentase pada tahun 2019, parmas pemilu menunjukkan angka 81,52 %, dan di tahun 2020 parmas pemilihan 80,81%.
Atas capaian tersebut, KPUD Gresik mengajak sinergitas insan pers untuk bersama-sama menjaga prestasi tersebut pada kontestasi Pemilu 2024 mendatang. Sebagai salah satu pilar demokrasi, media massa tentu sangat berpengaruh dalam mensukseskan pesta demokrasi nanti. Menuju Pemilu yang baik dan berkualitas.
Sementara itu, Ketua KPUD Gresik Akhmad Roni dalam sambutannya mengatakan, pasca reformasi sudah lima kali Pemilu diselenggarakan.
“Artinya Pemilu di Indonesia berjalan dengan baik. Bahkan, dicontoh oleh beberapa negara,” kata dia.
Pemilu yang baik dan berkualitas dan berintegritas, lanjut dia, yakni menjaga dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Baik dalam hal keikutsertaan sebagai penyelenggara pemilu maupun menjadi pemilih.
“Tentunya kami harap ada peningkatan partisipasi masyarakat di tahun 2024,” pungkas dia.