GRESIK – Beritautama.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah bersama OPD terkait meninjau operasi pasar murah minyak goreng di Kantor UPT Bapenda, Jalan Panglima Sudirman, Kabupaten Gresik, Jumat (04/02/2022).
Gubernur Khofifah menyampaikan, terkait penerapan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yang diberlakukan pada 1 Februari 2022, langkah ini dilakukan guna menindaklanjuti instruksi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), bahwa mulai tanggal 1 Februari 2022 diberlakukan pembedaan harga berdasarkan jenis kemasan minyak goreng.
“Dikuatkan dengan terbitnya Permendag RI Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan HET Minyak Goreng Sawit. Dalam Permendag ini disebutkan bahwa HET minyak goreng curah dengan harga Rp11.500 per liter. Untuk minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp13.500, dan minyak goreng dengan kemasan premium dengan harga Rp14.000 per liter,” kata Khofifah.
Dalam operasi pasar murah minyak goreng ini, lanjut Khofifah, diterapkan peraturan bahwa 1 KTP masing-masing dapat membeli maksimal 2 liter dengan subsidi Rp25.000 setiap dua liter.
“Kelangkaan minyak goreng di Provinsi Jawa Timur seharusnya mampu dikendalikan, karena produksi minyak goreng di Jawa Timur mampu untuk mencukupi kebutuhan minyak goreng untuk masyarakat Jawa Timur,” ujarnya.
“Dalam temuan di lapangan masih banyak stok yang tersendat kemudian ada harga yang masih jauh di atas dari HET, permasalahan ini seharusnya segera diselesaikan, karena pemerintah pusat menyiapkan subsidi dengan jumlah cukup besar, di atas Rp3 triliun,” imbuhnya.
Ia menerangkan bahwa produksi minyak goreng di Jawa Timur, sebesar 62.000 ton dan kebutuhan minyak goreng masyarakat per bulannya berkisar 59.000 ton.
“Harusnya kita masih memiliki selisih lebih 3.000 ton, dan ini yang harus dikoordinasikan kembali kementerian yang terkait yang telah ditugaskan oleh Pak Presiden, untuk segera melakukan penetrasi pada harga minyak goreng,” pungkasnya. (mus/zar)