GRESIK, Berita Utama –Festival Badhogan dan Budaya Gresik kembali digelar setelah tiga tahun libur akibat pandemi Covid-19. Kegiatan yang berlangsung di Jalan KH Hasyim Asy’ari – Sindujoyo Kalitutup, Kelurahan Kroman, Kecamatan Gresik, berlangsung dengan meriah.
Ketua Panitia Pelaksana kegiatan Ahmad Irwan mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka menjaga kelestarian makanan jaman dulu (jadul) khususnya berasal dari Kelurahan Kroman dengan tagline “Kroman Sogeh Roso”.
“Agar generasi muda tahu bahwa Gresik punya makanan khas. Seiring perkembangan zaman, maka makanan jadul perlu diracik atau diinovasi lagi. Misalnya dalam hal kemasannya atau tampilan produknya,” kata dia saat ditemui beritautama.co, Sabtu (31/12/2022).
Maka, pembaruan dan kombinasi perlu dilakukan agar makanan khas asal daerah tersebut semakin variatif. Termasuk packaging yang menarik kemudian dikembangkan ke pemasaran. Adapun makanan khas dari Kelurahan Kroman yakni olahan ndok-ndokan telur ikan Mujair, telur ikan Bader, olahan duri ikan, bubur masin, dan lainnya.
“Total stan tenda ada 43 dan masing-masing tenda itu dua meja. 80 persen diisi dari 19 RT di sini dan daerah-daerah tetangga khususnya pesisir. 10 persen lainnya dari luar, itu pun khusus dari Gresik saja,” imbuh dia.
Salah satu pengunjung asal Kecamatan Cerme Cahyanto Adi (24) mengaku senang bisa mencicipi makanan olahan khas dari Gresik, ditambah lagi dengan tampilan produk kekinian.
“Aslinya saya tidak tahu ada acara ini. Pas lewat kok kelihatan ramai, saya datangi. Ternyata ada makanan jadul dikemas kekinian dan ini tentu menarik untuk dicoba,” tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut, juga menampilkan hiburan dangdut untuk meramaikan suasana yang diisi oleh ibu-ibu PKK, Karang Taruna, dan RT/RW dari Kelurahan setempat.
Komentar telah ditutup.