GRESIK, Berita Utama – Kebudayaan dan kesenian tradisional yang menjadi warisan nenek moyang sangat disayangkan apabila tidak dikenal oleh anak-anak muda generasi penerus bangsa. Salah satunya adalah keris. Apalagi, keris sendiri telah ditetapkan sebagai daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada 2008 silam.
“Anak-anak sekarang sudah kurang peduli dengan keris, sehingga perlu diperkenalkan. Karena itu menjadi budaya Indonesia,” kata Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah (Bu Min) dalam kegiatan pembukaan Pameran Keris Pusaka Gresik 2023 di Gedung Nasional Indonesia (GNI), Jumat (23/06/2023).
Menurutnya, Gresik menjadi salah satu kabupaten tertua yang ada di Indonesia. Oleh karenanya, banyak peninggalan-peninggalan luhur dari kerajaan terdahulu perlu dilestarikan.
“Kalau di sini adalah Sunan Giri, kita punya yang namanya Museum Sunan Giri. Kemudian ada museum lagi di Sidayu. Diketahui, Sidayu dulunya merupakan kota tua, perlu diuri-uri dan dijaga agar memberikan manfaat yang luas,” tambah dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disparekrafbudpora) drg Saifudin Ghozali mengungkapkan, kegiatan ini bagian dari rangkaian pengenalan museum yang ada di Gresik.
“Kita mempunyai Museum Giri. Dalam kesempatan ini, kita juga mengenalkan saat ini dalam proses membangun Museum di Sidayu. Untuk merevitalisasi bangunan Kawedanan. Di sana, koleksi pusaka untuk disimpan di Sidayu juga cukup banyak. Substansi Utama ada pameran Keris Pusaka Gresik, kita pamerkan di sini ada beberapa, dan tertua yang di Gresik,” jelas dia.
Selain itu, kegiatan yang juga melibatkan beberapa dinas terkait, lintas sektor, budayawan, hingga seluruh organisasi kepemudaan dibawah naungannya juga diisi dengan dua event yakni, Lomba Cinematography dan Lomba Menyanyi Tunggal tingkat SD sederajat.
“Nantinya tiap hari juga ada live music dan bisa ngopi-ngopi santai sambil menikmatinya. Saya harap seluruhnya bisa menikmati sambil belajar sejarah,” pungkas dia.
Komentar telah ditutup.